Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas di kediamannya, Jalan Kertanegara, untuk membahas berbagai program prioritas, termasuk program makan gratis bergizi, lifting minyak, revitalisasi tambak nelayan, dan program cek kesehatan gratis. Rapat tersebut berlangsung selama sekitar 3 jam dan Presiden memberikan arahan teknis kepada satuan pelayanan pemenuhan gizi setelah insiden keracunan makan bergizi gratis yang menimbulkan dampak terhadap lebih dari 5.000 anak.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang hadir dalam pertemuan tersebut menyebut bahwa rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang membahas masalah makan bergizi gratis. Prasetyo Hadi juga menjelaskan bahwa hasil rapat koordinasi di Kementerian Kesehatan telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo. Dia menyoroti perbaikan tata kelola terkait permasalahan kebersihan dan air yang menjadi perhatian penting Presiden.
Badan Gizi Nasional melaporkan bahwa sepanjang tahun 2025, terdapat 70 insiden keamanan pangan termasuk keracunan makan bergizi gratis yang telah mempengaruhi lebih dari 5.900 penerima program tersebut. Penyebab keracunan tersebut di antaranya adalah bakteri yang ditemukan pada air, nasi, tahu, ayam, tempe, bakso, telur, sayur, mie, dan berbagai sumber pangan lainnya. Keselamatan dan kesehatan anak-anak merupakan fokus utama dalam rapat tersebut.
Selain itu, viral video mengenai Kepala Sekolah dan guru SD di Pandeglang yang menggunakan smart TV bantuan Prabowo ketika jam belajar juga menarik perhatian publik. Program digitalisasi pendidikan menjadi sorotan setelah kejadian tersebut. Semua diskusi dan perubahan program ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
