Pada Kamis, 27 Maret 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi relokasi 428 rumah warga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang terancam akibat bencana pergerakan tanah. Ratusan rumah tersebut tersebar di Desa Bojong Koneng, Cijayanti, Karang Tengah, dan Kampung Pensiunan, Kabupaten Bogor. Pada bulan Maret sebelumnya, rumah-rumah tersebut terkena banjir bandang yang membuat tanah di daerah tersebut menjadi labil. Tujuan relokasi ini dilakukan oleh pemerintah adalah untuk mengantisipasi pergerakan tanah dan memastikan keselamatan warga yang terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa relokasi rumah warga di Desa Bojong Koneng, Cijayanti, dan Karang Tengah akan dipindahkan ke Sentul City. Sedangkan sembilan rumah di Kampung Pensiunan akan direlokasi ke Cisarua, Bogor. BNPB saat ini juga tengah melakukan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi termasuk memulihkan infrastruktur dan permukiman yang terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Bogor.
Dalam proses pemulihan infrastruktur, dua jembatan penghubung rusak di Desa Leuwimalang dan Desa Jogjogan Kecamatan Cisarua sedang dalam pembangunan kembali. Sementara jembatan di Desa Tugu Utara sedang dibangun dengan bantuan personel TNI Angkatan Darat. Proses pembangunan jembatan diperkirakan akan selesai dalam waktu dekat. Kabupaten Bekasi sendiri mencatatkan nilai kerusakan tertinggi akibat banjir di wilayah Jabodetabek pada awal Maret 2025 yang hampir mencapai Rp1,7 triliun.