Pihak Kepolisian memberikan imbauan kepada mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) agar tetap menjaga ketertiban, suasana kondusif, dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku saat akan melakukan aksi unjuk rasa di Mapolres Metro Jakarta Timur pada Jumat (14/3). Aksi unjuk rasa ini terkait dengan kematian seorang mahasiswa UKI, Kenzha Ezra Walewangko (22) yang ditemukan meninggal di area kampus pada Selasa (4/3). Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menyampaikan harapannya agar aksi tersebut tetap sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan tidak melanggar aturan. Dia juga menegaskan bahwa mahasiswa memiliki hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum dan siap memberikan penjelasan terkait penyelidikan kasus kematian mahasiswa UKI jika dibutuhkan.
Nicolas juga menjelaskan bahwa pihak kepolisian masih dalam proses penyelidikan kasus tersebut dan butuh waktu untuk mengungkap kasus sekaligus menangkap pelaku. Sementara itu, Pengurus Pusat Generasi Muda Kawanua (PP-GMK) juga menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Kensha Walewangko dan mengecam keras segala bentuk tindakan yang tidak terpuji terhadap almarhum di lingkungan kampus. PP-GMK mendesak aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini secara transparan dan adil, serta memastikan para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Mereka juga mendesak kampus UKI untuk memberikan sanksi tegas terhadap oknum-oknum mahasiswa yang terlibat dalam kasus tersebut. Pihak PP-GMK berkomitmen untuk terus mengawal dan mengusut kasus ini hingga tuntas, serta mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawal agar kasus tersebut diproses dengan adil.
