Indonesia berduka atas kehilangan salah satu tokoh besar di dunia jurnalistik, H.M. Alwi Hamu. Pendiri Fajar Group ini meninggal dunia di usia 80 tahun di Rumah Sakit Puri Indah, Jakarta. Jenazah almarhum dijadwalkan diterbangkan ke Makassar untuk dimakamkan pada Minggu, 19 Januari 2025. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla turut hadir untuk mengantarkan jenazahnya.
Alwi Hamu dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi dalam mengembangkan media di Indonesia Timur. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, serta para insan pers nasional. Dia juga meninggalkan warisan besar berupa Fajar Group, salah satu kelompok media terbesar di Indonesia Timur.
Dikenal sebagai tokoh pers nasional sekaligus pendiri Fajar Group, Alwi Hamu lahir pada 28 Juli 1944 di Parepare, Sulawesi Selatan. Menikah dengan Hj. Nuraini Gani Ottoh, Alwi Hamu terlibat dalam dunia jurnalistik sejak masa remaja. Dia aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan gerakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).
Alwi Hamu mendirikan surat kabar Fajar pada tahun 1981 di Makassar setelah meninggalkan Tegas. Dalam perkembangannya, Fajar Group berkembang menjadi salah satu surat kabar terkemuka di wilayah Sulawesi. Selain media cetak, Fajar juga meluncurkan portal berita Fajar.co.id di dunia digital.
Alwi Hamu tidak hanya berkecimpung dalam media, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi seperti Serikat Perusahaan Pers (SPS) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Dedikasinya dalam memajukan industri pers di Indonesia dan menjaga independensi jurnalisme diakui oleh banyak pihak.
Selain menjadi inspirasi di dunia media, Alwi Hamu juga memberikan dampak besar bagi organisasi pers di Tanah Air. Namanya akan selalu dikenang karena kontribusinya yang signifikan untuk menjaga profesionalisme dan inovasi dalam dunia jurnalisme di Indonesia.