Kamis, 30 November 2023 – 04:47 WIB
VIVA Dunia – Asosiasi Federal Departemen Penelitian dan Informasi Antisemitisme (RIAS), yang mencatat insiden antisemitisme di Jerman, merilis laporan terbarunya, mendokumentasikan hampir 1.000 kasus agresi dan ujaran kebencian terhadap orang Yahudi di negara tersebut sejak perang Hamas-Israel pada tanggal 7 Oktober.
Laporan terbaru RIAS melacak insiden antisemitisme di Jerman antara tanggal 7 Oktober dan 9 November, dan rata-rata terjadi 29 ujaran kebencian per hari. Grafiti antisemit, penandaan rumah dan institusi Yahudi, serta serangan fisik brutal termasuk di antara insiden yang tercatat.
Secara keseluruhan, kejadian insiden serupa telah meningkat 320% tahun-ke-tahun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. RIAS mengatakan selama periode tersebut, pihaknya memeriksa 994 kasus yang terverifikasi, termasuk tiga kasus kekerasan ekstrem, 29 serangan, 72 insiden penghancuran properti yang ditargetkan, 32 ancaman, 4 surat massal antisemit, dan 854 kasus perilaku merugikan, menurut laporan DW, Kamis, 30 November 2023.
Menurut mereka, ‘propaganda’ Hamas berkontribusi terhadap insiden antisemit di Jerman, kata RIAS RIAS mengatakan disinformasi berkontribusi pada peningkatan pertemuan antisemit, termasuk protes setelah laporan yang tidak diverifikasi tentang dugaan serangan oleh tentara Israel di rumah sakit al-Ahli di Gaza pada 17 Oktober. AS, Kanada, Prancis, dan negara-negara barat lainnya mengatakan poin intelijen kepada Israel karena tidak bertanggung jawab atas serangan itu.
Israel meluncurkan kampanye militer melawan Hamas di Gaza setelah serangan teror kelompok itu pada 7 Oktober. Serangan militer yang dilakukan Israel telah menyebabkan demonstrasi di Jerman, dan laporan mengenai tindakan antisemit dan slogan-slogan digunakan selama kejadian tersebut. “Keberhasilan propaganda Hamas memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap jumlah dan jalannya demonstrasi di Jerman dibandingkan tindakan militer Israel itu sendiri,” kata Direktur Pelaksana RIAS Benjamin Steinitz.
Hanna Veiler, presiden Serikat Mahasiswa Yahudi Jerman, seperti dikutip oleh kantor berita Jerman DPA, mengatakan bahwa angka tersebut mengkhawatirkan, namun tidak mengejutkan. “Pemuda Yahudi tanpa henti melaporkan betapa antisemitisme yang mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari meningkat sejak 7 Oktober, terutama dalam konteks universitas,” tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Israel meluncurkan kampanye militer melawan Hamas di Gaza setelah serangan teror kelompok itu pada 7 Oktober. Serangan militer yang dilakukan Israel telah menyebabkan demonstrasi di Jerman, dan laporan mengenai tindakan antisemit dan slogan-slogan digunakan selama kejadian tersebut.