Industri otomotif sedang dalam proses transisi yang canggung saat produsen mobil besar dan kecil mengkaji kembali rencana elektrifikasi mereka. McLaren, produsen mobil mewah, mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap kendaraan listrik meskipun telah merilis model hibrida seperti Artura hybrid. CEO baru perusahaan, Nick Collins, menegaskan bahwa McLaren tidak tergesa-gesa untuk meluncurkan mobil listrik, meskipun pengembangannya telah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Meskipun produsen lain, seperti Lamborghini dan Audi, juga mengalami penundaan dalam peluncuran kendaraan listrik pertama mereka, McLaren sepertinya lebih fokus pada pembakaran internal yang berkelanjutan. McLaren mengikuti tren pembeli kelas atas yang masih setia pada mesin bensin, yang memengaruhi keputusan mereka dalam menyusun rencana elektrifikasi. Dengan adanya ketidakpastian dan perubahan regulasi di sektor mobil listrik, produsen mobil seperti McLaren masih ingin memanfaatkan kepopuleran mesin bensin yang bertahan lebih lama dari perkiraan.
Mobil Listrik McLaren: Peluang Terjadi Meski Masih Perlu Waktu

Read Also
Recommendation for You

Lexus tengah sibuk menguji mobil sport barunya yang disebut sebagai “LFR” menjelang peluncurannya. Di Nürburgring…

Cadillac sedang berusaha keras untuk menjadikan mereknya sebagai pesaing utama di segmen mobil listrik. Sebagai…

Hyundai, Kia, dan Genesis telah menjadi terkemuka dalam menghasilkan mobil listrik dengan kualitas terbaik dalam…

Porsche telah mengumumkan rencana untuk mengubah SUV listrik tiga baris yang akan datang dengan menggunakan…