Yurike Sanger, istri ke-7 dari Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit San Gorgonio Memorial, California, Amerika Serikat pada hari Rabu pukul 19.15 waktu setempat. Kabar tersebut disampaikan oleh putranya, Yudhi Sanger, melalui unggahan di akun Instagram pribadi. Yudhi menulis, “Selamat jalan Mama tercinta. Yudhi yang akan jaga Mama di sana ya.” Yurike, yang berusia 81 tahun, telah berjuang melawan kanker payudara sebelumnya.
Anak Yurike, Yudhi, juga mengumumkan bahwa jenazah akan dibawa ke rumah duka di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, dengan jadwal pengumuman yang akan datang. Yurike lahir di Poso, Sulawesi Tengah, pada 22 Mei 1945, dari keluarga yang memiliki darah campuran Jerman dan Manado. Pertemuannya dengan Presiden Soekarno terjadi saat Yurike masih remaja, ketika ia aktif dalam Barisan Bhinneka Tunggal Ika dan kemudian mereka menikah pada tahun 1964.
Meskipun pernikahannya dengan Soekarno berakhir empat tahun kemudian, Yurike tetap terkenal sebagai seorang yang sederhana dan aktif dalam kegiatan sosial. Setelah bercerai dari Soekarno, Yurike menikah lagi, pindah ke Amerika Serikat, dan memeluk agama Kristen. Meskipun perjalanan hidupnya bersama Soekarno berumur pendek, Yurike Sanger tetap dikenang karena kontribusinya dalam Barisan Bhinneka Tunggal Ika dan kegiatan sosial.
