Polisi Militer Kodam Jaya telah menetapkan seorang prajurit aktif, Kopda FH, sebagai tersangka dalam kasus penculikan yang berujung pada pembunuhan Kepala Cabang Pembantu salah satu bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37). Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto, mengungkapkan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah serangkaian pemeriksaan intensif terhadap FH. FH diduga berperan sebagai perantara dalam kasus tersebut, menjadi penghubung dengan pihak yang kemudian menjemput paksa korban hingga berakhir dengan tragedi.
Donny menyatakan bahwa saat kejadian berlangsung, FH dalam status bermasalah di kesatuannya dan sedang dicari karena tidak hadir tanpa izin dinas. Belum dapat dipastikan apakah aksi FH terkait motif ekonomi atau imbalan tertentu, karena pemeriksaan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap peran dan motif tersangka. Penyelidikan juga meluas ke potensi keterlibatan oknum prajurit TNI dalam kasus tersebut. Sebagian besar terduga pelaku telah berhasil ditangkap oleh Polda Metro Jaya. Salah satu dari mereka, seorang pengusaha bimbingan belajar online bernama Dwi Hartono, disebut sebagai aktor intelektual dalam kasus tersebut.
Rekaman CCTV memperlihatkan korban diculik dan kemudian ditemukan tewas dengan tangan dan kaki terikat serta mata dilakban. Jasad korban ditemukan di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Polda Metro Jaya telah berhasil mengungkap 15 orang yang diduga terlibat dalam aksi keji tersebut. Pemeriksaan terhadap tersangka masih berlanjut untuk mengungkap motif dan peran masing-masing terkait kasus penculikan dan pembunuhan yang menyedihkan ini.
