Pameran otomotif IAA tahun ini hampir dapat disebut sebagai pameran otomotif Shanghai, di mana semua merek otomotif Cina memenuhi ruang pameran dan mengumumkan rencana besar mereka. Dalam hal ini, merek Cina lainnya, GAC, menarik perhatian dengan rencananya membawa Aion V dengan harga terjangkau ke Eropa. Meskipun banyak merek Cina telah mencoba masuk ke pasar Eropa sebelumnya, hasilnya belum konsisten. Namun, studi terbaru Escalent telah mengungkapkan beberapa fakta menarik terkait dampak merek otomotif Cina di pasar Eropa.
Dalam studi yang dilakukan oleh Escalent, pembeli di beberapa negara Eropa termasuk Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, dan Italia disurvei antara Mei dan Juli tahun ini. Hasilnya menunjukkan bahwa persepsi terhadap merek otomotif Cina melebihi persepsi terhadap merek Amerika di antara pembeli potensial. Meskipun demikian, kepercayaan terhadap merek otomotif Cina masih rendah meskipun ada peningkatan dari tahun sebelumnya.
Salah satu alasan dari meningkatnya minat terhadap mobil Cina dan penurunan minat terhadap mobil Amerika mungkin terkait dengan faktor geopolitik dan tarif perdagangan yang menyulitkan hubungan antara Amerika dan Eropa. Meskipun merek Cina mulai membuat terobosan di Eropa dalam hal periklanan dan pemasaran, konsumen Eropa masih menganggap mobil Cina seharusnya lebih murah daripada merek-merek yang sudah mapan.
Kendati begitu, tantangan bagi merek Cina terletak pada kemungkinan penolakan konsumen Eropa terhadap harga premium mobil Cina yang cenderung naik kelas dan memasuki pasar premium. Namun, hal ini juga menimbulkan problematika bagi merek Amerika selain Tesla yang kurang memiliki pilihan mobil listrik murah atau kecil untuk konsumen Eropa.
Meskipun hasil studi Escalent belum sepenuhnya dipublikasikan, informasi yang sudah diperoleh menunjukkan pergeseran kepercayaan dan minat konsumen Eropa terhadap merek mobil Cina dan Amerika. Perubahan dalam preferensi konsumen ini bisa memengaruhi strategi pasar dan penjualan merek otomotif baik dari Cina maupun Amerika di Eropa.
