Pada Minggu, 17 Agustus 2025, gempa berkekuatan 5,8 mengguncang Kabupaten Poso, menyebabkan satu korban tewas. Korban, Katrin Kande, yang berasal dari Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, meninggal malam itu setelah tertimpa puing-puing gereja yang ambruk, tempat ia sebagai jemaat gereja Elim Masani. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso, data terbaru menunjukkan bahwa korban tercatat sejumlah 41 orang, termasuk satu korban tewas. BPBD Poso melaporkan bahwa 9 orang luka serius telah dioperasi di RSUD Poso, sementara 3 lainnya dirawat di ruang ICU. Seorang korban dalam kondisi kritis, sedangkan 7 korban luka ringan sedang dirawat di RSUD Poso.
Guncangan gempa juga merusak sejumlah bangunan dan fasilitas publik di 9 desa. Misalnya, di Desa Masani terdapat 1 gereja yang rusak, Desa Towu mengalami kerusakan pada 1 rumah ringan dan 4 rumah berat, Desa Bega mengalami kerusakan pada 1 rumah ringan, dan seterusnya. Sebanyak 62 pasien RSUD Poso harus diungsikan ke tenda darurat BPBD demi keselamatan mereka. BPBD dan aparat desa setempat terus melakukan assessment dan koordinasi agar penanganan darurat dapat berjalan efisien. Permintaan mendesak warga termasuk kebutuhan tenda, selimut, makanan siap saji, obat-obatan, dan kendaraan operasional. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa berkekuatan awal 6,0 itu kemudian direvisi menjadi 5,8, dengan episenter di laut 13 kilometer barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 kilometer. Gempa susulan masih berlangsung, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya gempa.
Korban Gempa Poso: 41 Meninggal, 9 Luka Berat
