Mercedes memutuskan untuk mundur dari rencananya untuk beralih ke kendaraan listrik di Eropa setelah mengalami perubahan 180 derajat. CEO perusahaan, Ola Källenius, mengungkapkan keprihatinannya bahwa larangan penjualan mobil bermesin pembakaran baru oleh Uni Eropa hingga 2035 dapat membahayakan industri otomotif Eropa secara keseluruhan. Data menunjukkan bahwa kendaraan listrik masih memiliki pangsa pasar yang terbatas di wilayah Eropa, dengan mobil listrik dan hibrida plug-in hanya menyumbang sebagian kecil dari total penjualan. Meskipun larangan Uni Eropa masih dalam proses revisi, terdapat harapan bahwa batas waktu larangan dapat direvisi, dan mobil hibrida plug-in dapat tetap berlanjut setelah tahun 2034. Mercedes berharap bahwa kebijakan yang diambil nantinya dapat mendukung pertumbuhan bisnis mereka di pasar mobil global.
CEO Mercedes Khawatir Industri Mobil Eropa Runtuh

Read Also
Recommendation for You
Ada situasi aneh yang terjadi di Ruroc, produsen helm sepeda motor, yang melibatkan masalah administrasi…
Lexus tengah sibuk menguji mobil sport barunya yang disebut sebagai “LFR” menjelang peluncurannya. Di Nürburgring…
Cadillac sedang berusaha keras untuk menjadikan mereknya sebagai pesaing utama di segmen mobil listrik. Sebagai…
Hyundai, Kia, dan Genesis telah menjadi terkemuka dalam menghasilkan mobil listrik dengan kualitas terbaik dalam…