Membawa manufaktur kembali ke Amerika telah menjadi pembicaraan hangat, namun bergantung pada Undang-Undang Pengurangan Inflasi untuk mewujudkannya. Undang-undang tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan AS pada rantai pasokan Cina, dengan fokus tak hanya pada baterai Cina, namun juga pada teknologi energi bersih. Selain itu, General Motors dan BMW mengalami perubahan strategi terkait baterai mobil listrik mereka, terutama dengan penutupan kredit pajak kendaraan listrik pada 30 September mendatang.
Kesempatan kembali melibatkan Cina untuk pasokan baterai menjadi pilihan menarik bagi kedua perusahaan otomotif tersebut. Hal ini terjadi karena pemotongan pajak konsumen $7.500 yang sebelumnya membantu mengimbangi biaya baterai, kini berada di ambang berakhir. Pemerintah Amerika Serikat yang baru memprioritaskan program energi bersih juga berdampak pada keputusan GM dan BMW untuk membeli baterai dari Cina. Meskipun akan menghadapi tarif sekitar 80%, skala dan keahlian pabrikan seperti CATL masih membuatnya ekonomis.
Seiring berbagai pergolakan di industri mobil listrik, dalam berita lain, Cina menindak tegas diskon besar-besaran produsen mobil listrik untuk mempertahankan persaingan yang sehat. Penjualan mobil listrik di negara tersebut melambat, namun tetap stabil. Guna memberikan saran atau berbagi informasi tambahan, penulis dapat dihubungi melalui email Suvrat.kothari@insideevs.com. Demikianlah perkembangan terbaru dalam peta industri mobil listrik.