Chevrolet Bolt 2027, mobil listrik yang diantisipasi sebagai salah satu mobil listrik paling terjangkau di Amerika Serikat, akan menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP) yang dipasok dari luar Amerika Utara. General Motors, seperti yang dilaporkan oleh Wall Street Journal dan dikonfirmasi oleh General Motors, akan memperoleh baterai tersebut dari Contemporary Amperex Technology China (CATL) untuk dua tahun pertama produksi Chevrolet Bolt baru.
Mobil listrik Chevy Bolt 2027 akan dilengkapi dengan port pengisian daya bergaya Tesla. Meskipun baterai LFP akan diimpor dari China untuk sementara waktu, GM berharap produksi baterai LFP di Amerika Serikat akan segera dimulai untuk mengurangi ketergantungan pada impor dari luar negeri.
GM telah mengonfirmasi bahwa semua model listriknya, termasuk Chevy Equinox EV hingga Cadillac Celestiq, menggunakan baterai buatan Amerika Serikat. Oleh karena itu, Chevrolet Bolt yang direvisi, yang akan menjadi mobil listrik paling terjangkau dari GM, akan menjadi satu-satunya mobil listrik buatan GM yang menggunakan baterai impor.
Meskipun keputusan ini mungkin akan mempengaruhi rencana keuangan GM karena tarif impor baterai dari China tinggi, perusahaan tidak lagi memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak federal. Namun, insentif tersebut akan berakhir pada 30 September, sehingga tidak mempengaruhi penyediaan Chevrolet Bolt 2027 yang dijadwalkan dimulai akhir tahun ini.
GM juga telah mengumumkan kemitraan dengan LG Energy Solution untuk membuka pabrik baterai LFP di Tennessee pada akhir 2027. Meskipun berbagai tantangan dan biaya yang terlibat, GM tetap yakin dalam menghasilkan mobil listrik terjangkau yang akan memberikan nilai bagi konsumen. Kabarnya, Chevrolet Bolt 2027 akan mulai diproduksi dengan perkiraan harga di bawah 30.000 dolar AS di Pabrik Perakitan Fairfax GM di Kansas, dengan pengiriman tahun depan sebagai model 2027 yang diperbarui dari varian sebelumnya yang dihentikan produksi pada akhir tahun 2023.
