Polestar baru-baru ini telah mengalihkan produksinya ke belahan dunia lain sebagai strategi untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi akibat tarif barang buatan China. Produksi Polestar 2 di Amerika Serikat, yang sederhana, bagaimanapun, tidak bersaing dengan baik di pasar. Namun, Polestar 3 buatan South Carolina dan Polestar 4 yang akan segera hadir di Amerika telah berhasil meningkatkan penjualan global Polestar menjadi 30.319 mobil, meningkat hingga 51% dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun penjualan Polestar meningkat secara global, di Cina, pasar asal perusahaan induk Geely, Polestar 2 hanya berhasil menjual 69 mobil pada paruh pertama tahun 2025. Sejumlah media Tiongkok mulai berspekulasi bahwa Polestar mungkin akan menutup toko di Cina mengingat penjualan yang menurun di negara tersebut.
Polestar disinyalir kesulitan di Cina karena orientasi pasar yang sangat berbeda. Pasar mobil listrik di Cina cenderung fokus pada nilai, dan gaya minimalis Polestar mungkin kurang diminati di sana. Persaingan internal di Geely juga dianggap sebagai faktor penghambat kesuksesan Polestar, dengan produk-produk seperti Zeekr dan Lynk & Co menjadi alternatif yang lebih menarik bagi konsumen Cina.
Meskipun Polestar belum jelas apakah akan menutup usaha di Cina, kemungkinan besar ada perubahan signifikan dalam strategi operasional mereka di negara tersebut. Rencana meluncurkan SUV Polestar 7 dan kembali merilis Polestar 2 menjadi langkah potensial untuk mengatasi tantangan yang dihadapi di Cina. Namun, kesuksesan Polestar di negara tersebut masih menjadi tanda tanya.
