Bugatti Tourbillon adalah mobil yang penuh dengan inovasi menarik. Dari roda kemudi yang berputar di sekitar hub pusat, kluster pengukur titanium, hingga komponen suspensi yang dicetak 3D, dan diffuser belakang yang berfungsi ganda sebagai struktur benturan, semuanya menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam desain mobil. Salah satu fitur yang paling menonjol dari Tourbillon adalah sistem suaranya yang tidak biasa. Alih-alih menggunakan speaker tradisional, mobil ini menggunakan elemen piezoelektrik yang menggetarkan bak serat karbonnya. Dengan begitu, sasis mobil ini sebenarnya berfungsi sebagai satu speaker besar.
Majalah Top Gear baru-baru ini mengunjungi markas baru Rimac di Kroasia, di mana Bugatti Rimac sedang mengembangkan Tourbillon. CEO Rimac, Mate Rimac dengan bangganya memamerkan semua inovasi pada mobil ini bersama dengan Rimac Nevera. Dia sangat bangga dengan sistem suara Tourbillon yang unik dan canggih ini.
Sistem speaker piezoelektrik pada Tourbillon memungkinkan mobil ini menghasilkan suara berkualitas tanpa menggunakan speaker tradisional yang berat. Teknologi ini menggunakan kristal kecil untuk menghasilkan getaran yang kemudian disalurkan langsung ke dalam bak serat karbon mobil. Dengan pendekatan yang inovatif ini, Bugatti berhasil menghemat ruang, meningkatkan kualitas suara, dan mengurangi bobot.
Meskipun tidak banyak mobil yang menggunakan teknologi pengubah bak menjadi speaker seperti Tourbillon, Mercedes-Benz pernah mengenalkan sistem Front Bass pada SL 2013 yang juga memanfaatkan struktur mobil untuk meningkatkan kualitas suara. Namun, berbeda dengan Tourbillon yang menggunakan transduser piezoelektrik, Mercedes-Benz masih menggunakan speaker elektromagnetik tradisional.
Dengan mesin V-16 yang kuat di bagian belakang mobil, mungkin ada yang bertanya-tanya apakah perlu memiliki sistem audio kelas atas. Namun, Bugatti Tourbillon menunjukkan bahwa inovasi dapat diterapkan di semua aspek mobil, termasuk sistem suara, untuk memberikan pengalaman berkendara yang tak terlupakan.