Presiden Prabowo Subianto dianggap sebagai momentum penting dalam kebangkitan diplomasi Indonesia saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Brasil. Menurut Profesor Didik J Rachbini dari Universitas Paramadina, kehadiran Prabowo dalam forum BRICS dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan global yang seimbang antara blok Barat dan Timur. Dengan demikian, diperkirakan bahwa kehadiran Prabowo dapat membuka peluang baru untuk akses pendanaan alternatif, investasi, kerja sama teknologi, dan diversifikasi mitra dagang bagi Indonesia.
Didik juga menjelaskan bahwa diplomasi RI dalam organisasi BRICS dan Global South merupakan bagian dari praktik politik bebas aktif untuk menjaga kedaulatan negara di dunia internasional. KTT BRICS yang dihadiri oleh 30 pemimpin negara dan pemimpin organisasi internasional juga menandakan bahwa BRICS akan memiliki peran yang signifikan dalam dunia internasional. Selain itu, kondisi global saat ini dianggap sebagai peluang bagi Indonesia untuk memajukan ekonomi dalam negeri dengan mengembangkan industri hijau di berbagai sektor.
Menyikapi hal ini, Didik menekankan pentingnya bagi pemerintah Indonesia untuk membuat kebijakan yang radikal demi memacu pertumbuhan ekonomi lebih agresif. Selain itu, program dan kebijakan pangan dan energi berkelanjutan juga dianggap sebagai langkah penting yang harus diambil untuk mendukung keberlanjutan ekonomi Indonesia. Dengan begitu, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan situasi global yang sedang berlangsung untuk meningkatkan daya saing dan kemajuan ekonomi negara.