Lamborghini, produsen mobil super mewah asal Italia, telah membuat keputusan yang menarik terkait masa depan mesin pembakaran internal dalam mobil mereka. Meskipun banyak produsen mobil lain beralih ke teknologi listrik, Lamborghini memutuskan untuk mempertahankan mesin pembakaran untuk “selama mungkin”. Chief Technical Officer Lamborghini, Rouven Mohr, mengungkapkan bahwa mereka berharap bahan bakar sintetis bisa menjadi kunci penyelamat mesin pembakaran tersebut. Hal ini terjadi seiring dengan rencana Uni Eropa untuk melarang penjualan mobil baru yang menghasilkan emisi berbahaya mulai tahun 2035.
Meskipun Lamborghini masih mempertahankan mesin pembakaran, produsen mobil lain seperti Porsche tetap bergerak maju dalam mengembangkan bahan bakar elektrik. Porsche telah memproduksi bahan bakar sintetis yang berkelanjutan di Chili sejak akhir 2022, sebagai langkah pertama menuju mesin pembakaran yang lebih ramah lingkungan. Meskipun harganya masih cukup tinggi, pembeli mobil super seperti Lamborghini, Porsche, Bentley, dan Bugatti mungkin bersedia membayar lebih untuk menjaga mesin pembakaran mereka tetap berjalan.
Sementara beberapa produsen mobil lain seperti Toyota, Mazda, dan Subaru juga sedang mengeksplorasi opsi bahan bakar elektrik, Lamborghini dan Porsche bersikeras untuk tetap mempertahankan mesin pembakaran mereka. Meskipun proses adopsi bahan bakar sintetis mungkin memakan waktu dan uang yang cukup banyak, bagi segmen pasar mobil mewah dan super, ini bisa menjadi pilihan yang menarik. Meskipun EV menjadi tren global, Lamborghini dan Porsche tetap melihat masa depan yang cerah untuk mesin pembakaran internal.