Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta, resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Penangkapan ini menimbulkan dampak signifikan bagi dunia peradilan Indonesia, mengingat posisi penting yang diemban oleh MAN dan sejarah jabatannya sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar, mengungkapkan bahwa selain MAN, beberapa pihak lain juga ditangkap karena terlibat dalam praktik suap. WG, panitera muda perdata di PN Jakarta Utara, serta MS dan AR, advokat, turut diamankan dalam kasus ini.
Menurut Abdul Qohar, penangkapan dilakukan setelah penyidik menemukan bukti yang kuat terkait tindak pidana suap dan gratifikasi dalam penanganan perkara di PN Jakarta Pusat. Kejagung menyatakan bahwa semua yang ditangkap telah ditetapkan sebagai tersangka dan terdiri dari unsur hakim dan pengacara. Adanya bukti yang cukup mendukung terjadinya suap dan gratifikasi berhubungan dengan penanganan perkara di PN Jakarta Pusat menjadi dasar dari penetapan mereka sebagai tersangka. Selain MAN, tersangka lain dalam kasus ini adalah WG, MS, dan AR. Penyidik mengungkapkan bahwa penyelidikan terus berlanjut untuk memastikan penegakan hukum dan keadilan dalam kasus ini.
