Presiden RI Prabowo Subianto memberikan tanggapan terhadap kontroversi revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang disahkan menjadi UU dengan cepat. Proses pembahasan RUU TNI ini menuai banyak penolakan dari berbagai pihak. Menurut Prabowo, RUU TNI dipercepat karena seringnya pergantian pimpinan institusi TNI setiap tahunnya. Hal ini disampaikan Prabowo saat berdialog dengan sejumlah pemimpin redaksi media nasional di Hambalang, Bogor. Prabowo menjelaskan bahwa RUU TNI hanya bertujuan untuk memperpanjang usia pensiun beberapa perwira tinggi TNI, bukan untuk menghidupkan kembali konsep dwifungsi TNI. Prabowo juga menegaskan bahwa dalam TNI, segala keputusan diambil dengan tunduk kepada pemimpin sipil, dan bahwa merupakan dirinya yang pertama kali mengusulkan prinsip civilian supremacy dalam lingkup TNI. Diskusinya tentang sejarah TNI dan keterlibatan dalam bencana alam juga menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut. Prabowo menyerukan agar penilaian terhadap TNI harus objektif dan berdasarkan fakta yang ada, dan menekankan bahwa rakyat masih percaya dan mengandalkan TNI dalam berbagai situasi termasuk dalam penanggulangan bencana alam.
5 Tips Mengatasi Ketidak-Niatan Untuk Dwifungsi

Read Also
Recommendation for You

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, berencana memberikan keringanan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) dengan menurunkan…

Pada tanggal Rabu, 23 April 2025, sejumlah pemimpin negara sahabat mengumumkan bahwa mereka akan pergi…

Video viral di media sosial menunjukkan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sedang menertibkan…