Selama seminggu terakhir di DKI Jakarta, terjadi beberapa peristiwa kriminal yang mengejutkan. Mulai dari 300 narapidana Rutan Salemba yang dipindahkan ke beberapa lembaga pemasyarakatan di Jawa Barat dan Banten, hingga kasus penganiayaan asisten rumah tangga (ART) oleh majikan di Pulogadung, Jakarta Timur.
Salah satu insiden yang terjadi adalah seorang pria berinisial A yang menjadi korban penusukan di Jakarta Pusat oleh pelaku berinisial P. Pelaku diduga melakukan aksi tersebut karena merasa cemburu dan sakit hati karena menduga korban berselingkuh dengan istrinya. Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat, motif penusukan ini berasal dari rasa cemburu pelaku terhadap hubungan antara korban dan istrinya.
Di sisi lain, Polres Metro Jakarta Timur membantah tudingan bahwa penyidik meminta uang sebesar Rp3 juta kepada korban wanita untuk menindaklanjuti kasus dugaan pencurian mobil. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menegaskan bahwa klaim tersebut adalah hoaks dan tidak benar.
Selain itu, seorang warga berinisial AMO mengalami luka berat akibat pengeroyokan di Kelapa Gading. Insiden ini terjadi di depan Sekolah Internasional JIS Jalan Raya Pegangsaan Dua. Korban mengalami luka serius di kepala, tangan, dan jari-jarinya.
Terakhir, sebanyak 300 narapidana Rutan Salemba dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan di Jawa Barat dan Banten akibat razia narkotika dan handphone. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kualitas pelayanan di sistem pemasyarakatan.
Kepolisian juga tengah mendalami kasus penganiayaan terhadap seorang ART berinisial S oleh majikannya di Pulogadung. Mereka melakukan pemeriksaan saksi dan juga mengecek rekaman CCTV sebagai bagian dari investigasi kasus ini.
Dari beberapa kejadian ini, dapat disimpulkan bahwa situasi kriminal di DKI Jakarta membutuhkan penanganan yang serius dan tindakan preventif yang lebih kuat untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang. Semoga kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang di kemudian hari.