Proses evakuasi 554 Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural dari area konflik Myawwadi, perbatasan Thailand dan Myanmar memerlukan waktu yang cukup panjang. Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Krishna Murti menjelaskan bahwa ada beberapa WNI yang tidak bersedia kembali ke Indonesia karena masih memperoleh keuntungan di sana. Bahkan, ada kasus WNI yang telah dipulangkan namun kembali berangkat ke negara tersebut, yang telah dilaporkan kepada Bareskrim untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa ada pelaku yang berhasil mendapatkan Rp500 juta dari satu korban di Indonesia melalui penipuan online. Selain itu, ratusan WNI yang dievakuasi dari Myawwadi akan ditempatkan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta setelah melalui proses pengecekan kesehatan dan pemulihan psikologis. Proses pemulangan tersebut merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Thailand, Cina, dan Indonesia untuk menyelamatkan para WNI di area konflik perbatasan Thailand-Myanmar yang dikuasai oleh kartel bersenjata di Myawwadi.
Dari total 554 WNI yang berhasil dievakuasi, terdiri dari 449 laki-laki dan 105 perempuan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Proses pembawaan mereka ke Asrama Haji Pondok Gede bertujuan untuk melakukan pendataan oleh berbagai kementerian terkait sebelum kemudian dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
