Jumat, 25 Oktober 2024 – 15:31 WIB
Jakarta, VIVA – Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menyebut koalisi pendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak gemuk bila dibandingkan dua presiden sebelumnya.
Baca Juga :
Prabowo Mempersiapkan IDR722,6 Triliun untuk Sektor Pendidikan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Ia mengungkapkan, secara koalisi pemerintahan yang dibentuk Prabowo setelah Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 tidaklah gemuk, tetapi secara jumlah menteri dalam Kabinet Merah Putih memang menunjukkan jumlah yang paling banyak dibanding periode presiden sebelumnya.
“Sebenarnya dibandingkan periode pertama Jokowi, periode pertama dan kedua SBY, situasinya tidak gemuk, juga tidak terlalu kecil hanya sekitar 70 persen,” kata Arya dalam diskusi bertema “Merespons Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Masukan” di Auditorium CSIS, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2024.
Baca Juga :
Pesan Prabowo kepada Jajaran Kabinet Merah Putih saat Pembekalan Retreat di Akmil
Dia mengungkapkan, sejak era pemilu presiden secara langsung pada 2004, seorang calon presiden terpilih tentu ingin pemerintahan yang akan dipimpin stabil dengan dukungan dari anggota DPR RI atau parlemen, sehingga program pemerintah bisa terakselerasi dengan cepat.
Baca Juga :
Pensiun, Jokowi Ditemani Kaesang Salat Jumat di Masjid Sheikh Zayed Solo
Oleh karena itu, persentase koalisi pendukung pemerintahan biasanya cenderung lebih besar dibandingkan koalisi pemilu atau saat pasangan calon presiden dan wakil presiden maju dalam pilpres.
Merujuk hal itu, kata Arya, maka sebenarnya koalisi pemerintahan Prabowo tidak gemuk berdasarkan angka 69,14 persen dari hasil koalisi pemerintahan yang didapatkan oleh gabungan partai politik peraih kursi DPR pada periode 2024-2029.
Bila melihat periode pertama presiden SBY pada 2004, koalisi pemerintahan tercatat 74,18 persen, begitu juga dengan periode kedua yang tidak jauh beda yakni 75,54 persen.