berita harian terupdate prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Rumah Sakit di Gaza Mengutamakan Perempuan dan Anak karena Keterbatasan Pasokan Medis

Rumah Sakit di Gaza Mengutamakan Perempuan dan Anak karena Keterbatasan Pasokan Medis

Sabtu, 24 Agustus 2024 – 10:29 WIB

Gaza, VIVA – Kompleks Medis Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan mengatakan bahwa kekurangan pasokan medis yang parah akibat perang dan blokade Israel memaksa rumah sakit memprioritaskan perawatan untuk perempuan dan anak-anak.

“Baca Juga :
Berdesain Free Palestine, Tas Kulit Bersertifikasi Halal Pertama di Dunia Dirilis

Sebagai tim medis dengan kelangkaan pasokan medis di unit gawat darurat, kami sekarang fokus pada penyelamatan anak-anak dan perempuan untuk melestarikan garis keturunan Palestina di Gaza,” kata juru bicara fasilitas tersebut, Muhammad Saqr dalam konferensi pers pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Saqr menyerukan kepada masyarakat dunia untuk menekan pendudukan Israel agar mengizinkan masuknya pasokan medis yang dibutuhkan masyarakat Gaza.

“Baca Juga :
2 Kapal Induk AS Dikerahkan ke Timur Tengah Buat Bantu Israel Dari Serangan Iran

Dalam pernyataan sebelumnya, Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa obat-obatan penting dan pasokan medis telah habis karena Israel terus menutup perbatasan Rafah dan Kerem Shalom.

“Baca Juga :
Utusan Palestina untuk PBB: Gaza Butuh Kehidupan untuk Dipulihkan Sekarang Juga

Saat ini, pasokan medis dan bantuan kemanusiaan internasional yang masuk ke Gaza melalui Israel hanya terbatas dan jumlah tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang menghadapi kondisi kemanusiaan dan kesehatan yang sangat buruk.

Israel terus melanjutkan serangan brutal di Jalur Gaza menyusul serangan yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan gencar tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.200 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 93.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang terus berlanjut di Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, serta menyebabkan sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional yang memerintahkan penghentian operasi militer di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum wilayah tersebut diserbu pada 6 Mei. (ant)