Jumat, 26 Juli 2024 – 00:20 WIB
Semarang – Pemenang medali emas di Olimpiade Siswa Nasional Hari Kemerdekaan 2022, Muhamad Rashya Arrafi Resdianto, mengikuti seleksi Akademi Kepolisian (Akpol) 2024. Rashya memenangkan medali emas dua tahun yang lalu dalam bidang Pelajaran Biologi.
Baca Juga :
Dukungan Penuh untuk Atlet Indonesia di Olimpiade 2024
Hal ini diungkapkan oleh Rashya saat mengikuti Tes Pemeriksaan Penampilan (Rikpil) seleksi Akpol tingkat pusat. Awalnya Rashya diperiksa oleh Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dan Kepala Biro Pengendalian Personel (Karo Dalpers) SSDM Polri Brigjen Nurworo Danang mengenai prestasi yang pernah diraih.
“Siap, medali emas Olimpiade Siswa Nasional Hari Kemerdekaan dalam Pelajaran Biologi Tahun 2022,” jawab Rashya dengan lantang di tempat Rikpil, Gedung Serbaguna Akpol, Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Baca Juga :
Masyarakat NTB Bersama Polri Sepakati Hal Ini di Pilkada Serentak 2024
Dedi kemudian menanyakan kepada Rashya mengenai pencapaian nilai selama mengikuti serangkaian tes seleksi tingkat pusat. Perlu diketahui bahwa tahap seleksi dimulai dari pemeriksaan administrasi, tes akademik, asesmen mental ideologi, pemeriksaan psikologi, penelusuran mental kepribadian, uji kesamaptaan jasmani dan anthropometri, hingga pemeriksaan penampilan.
Baca Juga :
Hasil Panahan Putra Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Hari Ini: Arif Dwi Pangestu di Peringkat 40
“Nilai psikologi 77, TPA 71 dan Bahasa Inggris 72,” jawab Rashya kepada Irjen Dedi dan Brigjen Danang.
Setelah mengikuti tes Rikpil, Rashya menyatakan bahwa ini adalah kali pertamanya mengikuti seleksi taruna Akpol. Rashya mengaku telah mempersiapkan diri selama sekitar dua tahun untuk mengikuti proses seleksi.
“Saya mendaftar untuk pertama kalinya. Awalnya saya sedikit gugup sebelum masuk ruangan (Rikpil), namun setelah masuk ruangan saya jauh lebih tenang. Saya yakin tahun ini saya akan diterima sebagai taruna Akpol,” jelas Rashya setelah menjalani tes Rikpil di halaman Gedung Serbaguna Akpol.
“Saya mulai mempersiapkan diri sejak kelas 11 SMA, saya sudah mengikuti kursus jasmani dan juga kursus akademik. Saya mempersiapkan diri karena sadar bahwa untuk menjadi taruna Akpol ada beberapa tes, tidak hanya tes akademik tetapi juga tes jasmani, psikotes, dan mental,” ujar Rashya.
Dalam tahap Rikpil, calon taruna dinilai dari ekspresi atau raut wajah, postur tubuh, suara, cara berbicara, sikap gerak, dan cara berjalan. Mereka juga diberikan kesempatan untuk menunjukkan prestasi, bakat, dan kemampuan.
Tes Rikpil ini dipimpin langsung oleh Wakapolri Komjen Agus Andrianto. Komjen Agus dan beberapa pejabat utama Polri juga berkeliling aula dan membantu setiap calon taruna untuk melakukan pemeriksaan dan penilaian.
Terlihat Irwasum Polri Komjen Ahmad Dofiri, Kabaintelkam Polri Komjen Syahardiantono, Wakalemdiklat Polri Irjen Eko Budi Sampurno, hingga Gubernur Akpol Irjen Krisno Halomoan Siregar ikut memeriksa penampilan setiap calon taruna. Tes Rikpil yang dipimpin oleh Wakapolri ini bertujuan untuk melihat kesesuaian penilaian tertulis atau hasil dari serangkaian tes yang sudah diinput oleh panitia.
Total 490 calon taruna dan taruni mengikuti tes Rikpil ini selama dua hari, yaitu Kamis, 25 Juli dan Jumat, 26 Juli. Panitia rekrutmen tingkat pusat taruna Akpol, yaitu Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri, membagi 490 calon taruna ke dalam 10 kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari sekitar 50 orang.
Panitia seleksi tingkat pusat Akpol akan menutup proses seleksi taruna Akpol dengan mengadakan sidang kelulusan pada Senin, 29 Juli 2024.
Halaman Selanjutnya
“Saya mempersiapkan diri mulai dari kelas 11 SMA, saya sudah mengikuti kursus jasmani dan juga kursus akademik. Saya mempersiapkan diri karena sadar untuk menjadi taruna Akpol ada beberapa tes, tidak hanya akademik tapi juga jasmani, psikotes dan mental,” ujar Rashya.