Rabu, 17 Juli 2024 – 22:29 WIB
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Sutarno, mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui secara detail bagaimana praktik cuci nilai rapor terjadi di SMPN 19 Depok. Mereka baru mengetahui adanya praktik tersebut dari temuan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Sebanyak 51 calon peserta didik (CPD) asal SMPN 19 Depok dianulir masuk delapan SMA Negeri di Depok.
“Saya belum mendapatkan informasi terkait itu, karena yang kami terima adalah informasi seputar kejadian tersebut, tentunya nantinya akan dilakukan pendalaman dan lainnya dalam proses pembinaan,” kata Sutarno pada Rabu, 17 Juni 2024.
Dirinya mengaku belum mengetahui motif dari pihak sekolah yang melakukan praktik cuci nilai. Apakah itu dilakukan untuk kepentingan prestasi sekolah atau motif lain.
“Saaya belum menggali sejauh itu, hanya karena kemarin ada informasi seperti itu (skandal cuci nilai rapor) segera kami sampaikan seperti ini, seperti ini dan sebagainya, karena saat ini masih dalam proses klarifikasi, monitoring, dan lainnya. Termasuk saya juga masih terus ini,” ungkapnya.
Depok memiliki 34 SMP negeri. Dari kasus ini, pihaknya akan memberikan peringatan pada semua sekolah dan melakukan pemantauan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Ini sebagai bahan evaluasi bagi kami, kita ambil positifnya nih bagaimana ke depan lebih baik dan apa yang harus dilakukan kepada SMP lainnya, 33 plus 1, artinya 33 (sekolah) kita berikan pembinaan yang satu pun kita intensifkan dilakukan pembina agar lebih baik, jangan sampai terulang dan yang belum jangan coba-coba, ayo kita ikuti teori-teori aturan Kementerian,” tegasnya.
Kasus yang terjadi di SMPN 19 Depok ini akan ditindaklanjuti dengan pengecekan ke SMP negeri lainnya. Pihaknya akan memberikan arahan dan monitoring.
“Itu kan sifatnya luas, arah monitoring itu artinya arahan kita monitoring bagaimana cara e-rapor, bagaimana pemberian rapor dan lainnya, tentunya ini sebagai bahan evaluasi ke depan,” katanya.
Pihaknya akan melakukan pembinaan dan evaluasi di 34 SMP negeri di Depok. Dia tidak ingin kasus serupa terjadi lagi ke depan.
“Nanti akan kita cermati semuanya, kita monitoring agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi, bahkan tidak hanya SMP saja, SD juga harus kita lakukan agar lebih baik,” katanya.
Untuk sekolah swasta, pihaknya akan memberikan sistem pembinaan yang jelas. Rapor menjadi tanggung jawab Disdik karena dalam proses pembelajaran sekolah tidak hanya negeri, tetapi juga swasta yang di bawah naungan Disdik Depok.
“Semua jenjang ini kita peringatkan agar lebih cermat, bagaimana kita dalam hal mengurus khususnya penilaian, jadi nanti assessment yang lain mana teknik di era saat ini, ayo kita sama-sama cermati, supaya lebih intensif perhatian kita ke arah sana seperti apa, supaya Depok lebih baik. Kita bergerak sama-sama,” pungkasnya.