Kamis, 13 Juni 2024 – 13:42 WIB
Tel Aviv – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, mengutuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di media sosial pada Rabu malam, 12 Juni 2024, karena tanggapannya yang dianggap lemah terhadap serangan besar-besaran oleh kelompok teror Hizbullah di wilayah utara Israel.
Ben Gvir juga marah karena Netanyahu terus mengabaikan dirinya dalam pengambilan keputusan selama periode perang.
Mengomentari fakta bahwa Hizbullah menembakkan 215 roket ke Israel pada hari Rabu setelah seorang komandan senior dalam organisasi tersebut tewas oleh IDF, Ben Gvir memuji langkah militer tersebut, namun ia menulis bahwa tidak ada serangan dari Israel yang dapat membalas dengan sejumlah ratusan roket tersebut.
Dia juga kembali menyerukan pendekatan yang lebih agresif terhadap Hizbullah di Lebanon.
“Netanyahu sudah tidak memiliki alasan lagi untuk menghindari perang penuh dengan Hizbullah,” kata Ben Gvir, dikutip dari Times of Israel, Kamis, 13 Juni 2024.
“Anda adalah perdana menteri, dan Anda bahkan tidak bisa lagi bersembunyi di balik (Benny) Gantz dan (Gadi) Eisenkot,” tulisnya.
Partai Persatuan Nasional yang dipimpin oleh Gantz dan Eisenkot bergabung dengan pemerintah dalam kapasitas “darurat” tak lama setelah perang di Gaza dimulai dengan serangan massal oleh Hamas pada 7 Oktober.
Sejak pembentukan pemerintahan darurat, Ben Gvir menyatakan ketidakpuasannya karena faksinya tidak diwakili dalam kabinet perang. Dia secara terbuka menuntut langkah-langkah keras, termasuk menghentikan semua bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menyerang Lebanon untuk menghapus Hizbullah sepenuhnya.
Pada Rabu malam, Netanyahu mengadakan pertemuan evaluasi keamanan dengan para pejabat keamanan, dengan eskalasi di wilayah utara sebagai salah satu agenda utama.
“Tidak ada keraguan bahwa sikap perdana menteri yang mengesampingkan saya dari pertemuan keamanan ‘terbukti’ pada tanggal 7 Oktober,” tulis Ben Gvir dengan sinis dalam unggahan di media sosialnya, merujuk pada tudingannya bahwa Hamas dan Hizbullah tidak ditangani secara agresif sejak lama.
Ben Gvir sudah lama menyerukan agar Israel berperang dengan Hizbullah setelah kelompok tersebut mulai melakukan serangan hampir setiap hari terhadap Israel sejak 8 Oktober, sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas yang berperang dengan Israel di Gaza.
Dia juga menyatakan bahwa jika pendekatannya diambil serius oleh Hamas, kelompok teror tersebut tidak akan pernah melancarkan serangan yang telah menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 251 orang.