Selasa, 4 Juni 2024 – 05:44 WIB
Jakarta – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta dua kader mereka, yaitu Cucun Ahmad Syamsurijal dan Syaiful Huda, untuk ‘jualan’ menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Jabar). Saran tersebut diberikan agar ‘jualan’ dilakukan sebagai langkah untuk meningkatkan elektabilitas sebelum maju dalam Pilgub Jabar 2024.
“Mekanisme yang kita standarkan, kami meminta keduanya untuk melakukan penjualan. Nantinya, yang memiliki penjualan tertinggi akan kita pertimbangkan, apakah Kang Cucun atau Kang Huda,” kata Ketua Desk Pilkada PKB, Abdul Halim Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 Juni 2024.
Halim menilai bahwa keduanya memiliki kualitas dan pengalaman yang sama dalam bidang pemerintahan. Oleh karena itu, PKB mendukung keduanya untuk meningkatkan elektabilitas sebelum maju dalam Pilgub Jabar.
“Karena yang penting adalah bagaimana elektabilitas kader kita, dari sisi kualitas dan kapabilitas, keduanya sama,” jelas Halim.
Dia menyatakan bahwa kedua figur tersebut sama-sama berpengalaman dalam bidang pemerintahan dan memahami permasalahan daerah dengan baik.
“Keduanya memiliki pengalaman yang sangat tinggi di bidang pemerintahan. Mereka memahami dengan baik permasalahannya sehingga kami memberikan mereka ruang yang cukup untuk meningkatkan elektabilitas masing-masing,” ungkapnya.
Sebelumnya, PKB mendorong Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, Syaiful Huda, dan Ketua DPP PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, untuk maju sebagai bakal calon gubernur dalam Pilgub Jabar 2024. Namun, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menyatakan bahwa pihaknya masih dalam proses mematangkan opsi tersebut.
“Ada Pak Syaiful Huda, ada Pak Cucun Syamsurijal. Ini masih dalam tahap penggodokan,” kata Jazilul kepada wartawan pada Jumat, 3 Mei 2024.
Jazilul menyampaikan bahwa pilkada tidak hanya berkaitan dengan urusan internal partai, tetapi juga harus membuka komunikasi dengan partai politik lainnya. PKB juga perlu berkoalisi dengan partai politik lain untuk mengusung bakal calon gubernur dalam Pilgub Jabar.
Selain itu, Jazilul menyatakan bahwa PKB juga masih menunggu untuk melihat siapa lawan politik mereka dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
“Karena pilkada tidak hanya tentang rumah tangga sendiri, tetapi juga melihat saingan,” ujar Jazilul.