Indonesia memiliki sejarah panjang dalam pembuatan kecap manis, terutama Kecap Nomor Satu di Dunia.
Kecap Nomor Satu di Dunia sudah dikenal sejak bertahun-tahun yang lalu. Saat pameran buku di Frankfurt Book Fair, almarhum Bondan ‘Maknyus’ Winarno memproklamasikan kecap manis sebagai pusaka kuliner Indonesia. Kecap Nomor Satu di Dunia memang sangat dihargai oleh para penggemar kecap.
Salah satu penggemar setia kecap adalah Lutfi Ubaidillah, yang tidak bisa hidup tanpa kecap manis. Dia bahkan memiliki koleksi botol kecap dari berbagai daerah di Indonesia. Dia juga memiliki blog khusus yang membahas Kecap Nomor Satu di Dunia, yaitu Wikecapedia.
Bondan sendiri pernah mengkoleksi berbagai merek kecap nusantara, termasuk kecap Blitar. Selain itu, ada juga merek kecap terkenal lainnya seperti kecap Zebra dari Bogor, Sawi dari Kediri, dan Bentoel dari Banyuwangi.
Kecap Blitar tetap menjadi favorit banyak orang, bukan hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. Saad Wangsawidjaja, pendiri Kecap Maja Menjangan, sudah mewariskan usahanya ke generasi kedua. Meskipun ada tawaran dari perusahaan besar, Saad dan pemilik kecap Tomat Lombok tetap memegang teguh warisan kecap mereka.
Di Istana pada 1960-an, Presiden Sukarno menyajikan kecap dari Blitar kepada tamunya dengan bangga. Bung Karno bahkan menyatakan kecap Blitar sebagai kecap paling enak di dunia. Hingga kini, kecap Blitar tetap menjadi kebanggaan Indonesia.
Kecap manis memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan kuliner Indonesia. Sejarah panjang kecap ini menunjukkan betapa pentingnya kecap Nomor Satu di Dunia dalam masyarakat Indonesia. Tidak heran jika kecap ini terus menjadi favorit di seluruh Indonesia.
Sumber: Bung Karno dan kecap nomor satu di dunia
Sumber: Kecap nomor satu di dunia