berita harian terupdate prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Masuk atau Tidak: Lihat di 20 Oktober, Koalisi Sesungguhnya Akan Terlihat

Masuk atau Tidak: Lihat di 20 Oktober, Koalisi Sesungguhnya Akan Terlihat

Senin, 6 Mei 2024 – 06:24 WIB

Makassar – Prabowo Subianto telah bertemu dengan Muhaimin Iskandar dan jajaran DPP Partai Kebangkitan Bangsa, PKB. Setelah itu, PKB dikatakan sudah mendukung pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Namun menurut Muhaimin, wajah koalisi sesungguhnya baru akan terlihat setelah pelantikan pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Partai Kebangkitan Bangsa masih menunggu keputusan apakah kemungkinan akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.

“Masuk Koalisi atau tidak nanti kita lihat di 20 Oktober, di situ akan terlihat koalisi yang sesungguhnya seperti apa,” kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar kepada wartawan setelah menghadiri Ta’arufan dan Pembekalan Calon Kepala Daerah di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, dikutip dari Antara.

Pria yang akrab dipanggil Cak Imin ini menyatakan bahwa yang terpenting adalah telah menyelesaikan proses tahapan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 14 Februari lalu, termasuk bagaimana menitipkan program perubahan untuk negara ini.

“Yang penting bagi PKB hari ini adalah menyelesaikan proses kompetisi Pilpres dan menitipkan agenda-agenda kepada presiden terpilih, supaya agenda perubahan itu terlaksana,” ujar calon wakil presiden pasangan Anies Baswedan ini kepada awak media.

Ketika ditanya tentang hasil pertemuan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, apakah akan diakomodasi pada masa pemerintahannya nanti, kata dia, pihaknya telah memberikan masukan.

“Bagus penerimaannya menerima masukan-masukan kita untuk menjadi agenda nasional,” ujar mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ini.

Mengenai rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto akan membentuk ‘Presidential Club’ yang anggotanya terdiri dari para mantan presiden yang masih hidup seperti Joko Widodo (Presiden Ke-7), Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden Ke-6) dan Megawati Soekarnoputri (Presiden Ke-5), kata Cak Imin adalah hal yang baik.

“Ya tentu positif dan itu seharusnya bisa lebih produktif sehingga terjadi kelanjutan dari pengalaman dan kegagalan. Pengalaman tidak boleh diabaikan, kegagalan tidak boleh diulang, jangan pernah kita terjebak pada kesalahan yang sama, sehingga dari pelajaran yang telah dilewati dapat menjadi modal,” katanya.

Ditanya mengenai ‘Presidential Club’ dan adanya dugaan hubungan kurang baik antara Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, apakah itu memungkinkan, kata dia, semuanya akan menjadi baik pada waktunya.

“Pastinya mungkin (Presidential Club), karena seiring dengan waktu, pada suatu saat akan melupakan perbedaan dan konflik yang tidak produktif,” tambah Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024 ini. (Ant)