Kendari – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA telah merilis temuan terbaru mereka tentang Pilkada 2024, khususnya persaingan dalam Pilgub Sulawesi Tenggara atau Sultra. LSI Denny JA memperlihatkan preferensi warga Sultra terhadap calon gubernur yang potensial.
Peneliti senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman, menjelaskan bahwa dalam hasil survei mereka, warga Sultra menganggap isu ekonomi sebagai hal yang penting. Survei LSI Denny JA juga mengidentifikasi masalah-masalah spesifik yang dianggap paling penting di Sultra.
Menurut Ikrama, dari masalah-masalah spesifik tersebut, 36,2% responden menganggap harga kebutuhan pokok yang tinggi sebagai masalah terbesar di daerah tersebut. Selanjutnya, 26,3% menyatakan sulitnya mencari lapangan kerja, diikuti oleh masalah infrastruktur yang masih buruk sebesar 8,2%.
Selain itu, kendala dalam bertani dianggap sebagai masalah oleh 6,7% responden, sementara pelayanan kesehatan yang belum optimal, pelayanan pendidikan yang kurang memadai, dan isu kriminalitas masing-masing disebut oleh 4,7%, 3,5%, dan 1,4% responden.
Survei juga mencatat dan melacak preferensi warga Sultra terhadap calon gubernur. Hal ini menguntungkan dari pandangan publik Sultra yang memilih berdasarkan kemampuan calon untuk menyelesaikan masalah ekonomi.
Dari 14 nama yang disebut, Andi Sumangerukka alias ASR mendapatkan dukungan tertinggi sebesar 15,4%, disusul oleh Ridwan Bae dengan 11,2%, Kery Saiful Konggoasa dengan 11%, La Ode Ida dengan 10,7%, Lukman Abunawas dengan 10,6%, Rusda Mahmud dengan 6,4%, Tina Nur Alam dengan 6%, dan yang lainnya di bawah 5%.
Ikrama mengungkapkan bahwa 10,6% responden masih belum memutuskan pilihan mereka. Dia juga menyoroti perubahan pola politik di mana isu identitas mulai tersingkirkan oleh aspek kemampuan. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah ekonomi menjadi faktor utama bagi pemilih dalam menentukan pemimpin.
Berdasarkan temuan survei terbaru LSI Denny JA di Provinsi Sultra, mayoritas pemilih sebesar 65,6% ingin gubernur yang mampu menyelesaikan masalah ekonomi tanpa mempertimbangkan asal-usul etnis calon gubernur. Hanya 10,5% pemilih yang memilih berdasarkan faktor identitas etnis calon, sementara 9,3% memilih berdasarkan bantuan yang diterima dari calon, dan 14,6% responden tidak menjawab.
Data survei menunjukkan bahwa pemilih lebih cenderung memilih berdasarkan kemampuan menyelesaikan masalah ekonomi daripada kesamaan etnis, dengan persentase lebih tinggi di kalangan pemilih laki-laki (68%) dibanding pemilih perempuan (63,2%). Hanya sekitar 9,6% pemilih laki-laki dan 11,4% pemilih perempuan yang memilih berdasarkan kesamaan etnis.
LSI Denny JA melakukan survei dengan mengambil data dari 800 responden di seluruh Kabupaten/Kota di Sultra dalam rentang waktu 20-26 Maret 2024. Wawancara dilakukan secara tatap muka, dan tingkat margin of error survei adalah +/- 3,5%.
Ini hanya sebagian dari keseluruhan artikel. Penjelasan lebih lanjut dapat ditemukan pada halaman selanjutnya.