Selasa, 23 April 2024 – 07:34 WIB
Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menyatakan bahwa partainya siap untuk berada di dalam pemerintahan atau mengambil jarak dengan pemerintah sebagai oposisi. Menurutnya, PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
“Kita pernah di jalan kolonialisme dulu ketika Bung Karno mendirikan PNI 4 Juli 1927, di dalam masa hegemoni kolonialisme itu, kita kemudian mampu survive dan mengantarkan Indonesia merdeka bersama parpol-parpol lain,” kata Basarah di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, seperti dikutip pada Selasa, 23 April 2024.
Basarah menyebut bahwa ketangguhan PDIP berada di dalam maupun luar pemerintahan telah teruji. Contohnya, ketika masa Orde Baru banyak melakukan intimidasi politik, tetapi PDI mampu bertahan dan menjadi pemenang Pemilu 1999.
“Kemudian kita pernah berada di pemerintahan lalu keluar lagi di pemerintahan, berada di luar pemerintahan maksud saya, dan masuk lagi di dalam pemerintahan selama 10 tahun,” katanya.
Basarah mengungkapkan bahwa sikap politik PDIP lima tahun ke depan akan ditentukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan digelar pada bulan Mei mendatang. Pada acara Rakernas tersebut, seluruh struktur partai akan memberikan masukan kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang posisi politik partai apakah akan menjadi bagian pemerintah atau oposisi.
“Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,” ucap Basarah.
Lebih lanjut, Basarah menuturkan bahwa seluruh struktur partai berhak memberikan masukan kepada Megawati mengenai posisi berkoalisi atau menjadi oposisi. Namun, Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
“Jadi apapun keputusan Ibu Mega kelak, maka seluruh kader PDIP akan siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan. Karena kita dilatih, kita dididik sebagai seorang kader yang harus mampu hidup dalam segala cuaca dan dinamika politik nasional,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Sumber: VIVA/M Ali Wafa