Jumat, 22 Maret 2024 – 08:30 WIB
VIVA Nasional – Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Arsad Hidayat menyampaikan sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian khusus pada pelaksanaan ibadah haji 1445H/2024M, khususnya bagi para jemaah asal Indonesia.
Salah satu hal yang diungkapkan oleh Arsad adalah tantangan datangnya suhu ekstrem ketika musim haji tahun ini. Diperkirakan suhu di Arab Saudi saat musim haji tahun ini akan mencapai 50 derajat Celsius.
Hal ini membuat jamaah haji perlu mempersiapkan fisik sebelum berangkat ke Tanah Suci. Yuk, lanjutkan membaca artikel ini untuk informasi lebih lanjut.
“Arsad Hidayat mengatakan bahwa saat musim haji nanti, terutama saat jamaah menjalani ibadah di puncak haji Armuzna Arafah, Mina, dan Muzdalifah, suhu di Arab Saudi bisa mencapai 50 derajat,” ujar Arsad Hidayat dalam acara Bimbingan Teknik PPIH Arab Saudi 2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Kamis 21 Maret 2024.
Para jamaah diminta oleh Arsad untuk mengatur cara ibadah agar fisik tetap sehat. Terutama di saat cuaca panas, Arsad menyarankan agar jamaah tidak memaksakan diri untuk mengejar ibadah sunnah atau aktivitas berat di Mekkah dan Madinah, seperti ibadah Arbain shalat 40 waktu di Masjid Nabawi.
Semua hal tersebut, menurut Arsad, bertujuan agar puncak ibadah haji yang dimulai dari wukuf di Arafah tidak terganggu.
“Hal penting yang perlu diperhatikan oleh jamaah saat menyelenggarakan ibadah sepanjang musim haji adalah mempertimbangkan afdhal dengan mengabaikan kemaslahatan jiwa,” kata Arsad.
Haji 2024 akan mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Semua petugas diminta untuk siap dan siaga dalam memberikan layanan terbaik kepada jemaah, mulai dari keberangkatan ke Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air.
“Para petugas diharapkan bekerja dengan baik dan profesional, membantu jemaah dengan tuntas, dan selalu siap melaksanakan komitmen petugas,” tandasnya.
Kuota haji Indonesia tahun ini mencapai 221.000 jemaah. Indonesia kemudian mendapat tambahan kuota sebesar 20.000, sehingga total menjadi 241.000 jemaah.
Kuota tersebut terbagi menjadi 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Jemaah haji reguler yang sudah melunasi terdiri dari 161.567 orang yang memang berhak lunas biaya haji tahun ini, 4.500 jemaah yang masuk kuota lanjut usia prioritas, 238 petugas haji daerah (PHD), dan 1 pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah.
Lima provinsi dengan jumlah jemaah yang sudah melunasi tertinggi adalah Jawa Barat (30.689), Jawa Timur (27.418), Jawa Tengah (25.042), Banten (7.591), dan Sumatera Utara (6.352).
Sementara lima provinsi dengan jumlah jemaah terbanyak yang belum melunasi adalah Jawa Barat (5.636), Jawa Timur (5.613), Jawa Tengah (3.468), DKI Jakarta (1.780), dan Sumatera Utara (1.463).