Senin, 12 Februari 2024 – 18:51 WIB
Tel Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Sabtu, 10 Februari 2024, meminta tentara Israel untuk memobilisasi tentara cadangan mereka sebagai persiapan serangan darat di kota Rafah, Jalur Gaza selatan.
Menurut media Channel 13, Kepala Staf Umum Herzi Halevi berkata, “Tentara akan mampu menangani misi apa pun, namun ada aspek politik yang harus ditangani terlebih dahulu.”
Melansir dari Middle East Monitor, Senin, 12 Februari 2024, seorang pejabat senior Israel, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada saluran tersebut bahwa operasi di Rafah semakin dekat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Jumat, 9 Februari 2024, memerintahkan militer untuk mengajukan rencana ganda untuk mengevakuasi warga Palestina dari Rafah, rumah bagi lebih dari 1 juta penduduk yang mencari perlindungan dari perang, dan untuk mengalahkan batalion Hamas yang tersisa.
Sebagai informasi, warga Palestina mencari perlindungan di Rafah ketika Israel menggempur wilayah tersebut setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Pemboman mereka di wilayah Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 28.000 orang, danmenyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan dasar.
Serangan Israel di Gaza juga telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.