Jumat, 19 Januari 2024 – 16:22 WIB
Gaza – Universitas terakhir yang masih berdiri di Jalur Gaza dihancurkan oleh tentara Israel, pada Rabu, 17 Januari 2024, ketika Tentara Pertahanan Israel (IDF) meledakkan ratusan ranjau darat yang diikatkan ke gedung tersebut.
Universitas Al-Israa, yang dikuasai oleh pasukan Israel selama serangan darat di Gaza dan digunakan sebagai basis operasi mereka, diledakkan oleh tentara. Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan saat lembaga pendidikan tersebut, yang telah mengalami beberapa kerusakan struktural, hancur total.
“Tentara (israel) menduduki dan menggunakannya sebagai pangkalan militer untuk operasinya. (Tempat itu juga dijadikan) pusat penculikan warga sipil yang terisolasi dan menahan mereka untuk sementara waktu untuk diinterogasi,” tulis Universitas Al-Israa di halaman Facebook-nya.
Melansir dari The New Arab, Jumat, 19 Januari 2024, Universitas Birzeit di Tepi Barat yang diduduki mengutuk serangan brutal tersebut. “Universitas Birzeit menegaskan kembali fakta bahwa kejahatan ini adalah bagian dari serangan gencar pendudukan Israel terhadap warga Palestina. Itu semua adalah bagian dari tujuan pendudukan Israel untuk membuat Gaza tidak dapat dihuni, dan kelanjutan dari genosida yang dilakukan di Jalur Gaza,” tulis universitas tersebut di akun X-nya.
Ia menambahkan bahwa serangan itu juga menghancurkan sebuah museum yang didirikan oleh Universitas Al-Israa yang menyimpan lebih dari 3.000 artefak langka. Tempat itu kemudian dijarah oleh pasukan Israel. Akademisi dan pengguna media sosial dari seluruh dunia menyerukan boikot penuh terhadap akademis Israel, mereka menuduh Israel secara sengaja dan langsung menargetkan institusi pendidikan di Gaza, serta pusat kebudayaan. Gaza sendiri merupakan rumah bagi tujuh universitas, semuanya hancur atau rusak parah.
Sementara itu, dalam klaimnya, pemerintah Israel telah berulang kali menuduh Hamas menggunakan infrastruktur sipil termasuk rumah sakit sebagai pusat komando. Namun, hal itu dibantah Hamas. Ada banyak video yang memperlihatkan tentara Israel bersorak dan merayakan penghancuran infrastruktur sipil di Gaza, seperti gedung pemerintah atau rumah. Serangan terhadap Universitas Al-Israa dapat dianggap sebagai bukti kejahatan perang di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober 2023. Sidang mengenai kasus genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel dimulai bulan ini, dan banyak negara mendukung kasus ini.
Halaman Selanjutnya