Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs telah melakukan survei tatap muka untuk mengikuti perkembangan dan dinamika elektoral menjelang pemilihan calon presiden dan wakil presiden di Indonesia. Survei ini dilakukan mulai dari 27 Desember hingga 5 Januari dan melibatkan 2000 responden di 34 provinsi. Metode pengambilan data menggunakan multistage random sampling dengan aplikasi Ipsos Ifield Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI), dan memiliki Margin Error sebesar ±2,19% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Menurut pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, dalam paparannya di Jakarta pada tanggal 10 Januari 2024, dinamika pemilih jelang Pilpres semakin berubah. Hal ini terlihat dari peningkatan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran yang semakin besar, terutama dari pemilih Jokowi-Ma’ruf 2019 yang kini mendukung pasangan calon nomor dua.
Selain itu, survei juga menunjukkan soliditas dukungan tertinggi bagi pasangan calon presiden ada pada paslon Prabowo-Gibran, diikuti Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Data survei juga mencatat peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran, sedangkan paslon lainnya cenderung stagnan atau mengalami penurunan.
Dalam paparannya, Arif juga menyebutkan bahwa kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf berpotensi memberikan efek positif pada elektabilitas paslon Capres-Cawapres yang dianggap melanjutkan program kerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf.
Sementara itu, Deputy Director Ipsos Public Affairs, Sukma Widyanti, menyampaikan bahwa elektabilitas partai politik juga mengalami pergeseran, dimana Gerindra menggeser posisi PDI Perjuangan sebagai partai politik dengan elektabilitas tertinggi. Partai Gerindra diikuti oleh PDI Perjuangan, Golkar, PKB, PKS, Nasdem, PAN, dan Demokrat.
Ipsos, selain menjadi anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), juga merupakan anggota Association for Global Research Agency Worldwide (ESOMAR) yang melakukan audit secara periodik terhadap para anggotanya. Ipsos sendiri merupakan lembaga riset internasional yang beroperasi di 90 negara dan telah melakukan riset sosial politik, termasuk di Indonesia.
Sumber: https://prabowosubianto.com/selangkah-lagi-meraih-kursi-istana/