Prabowo Subianto adalah seorang mantan Letnan Jenderal TNI yang juga menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur. Dalam pengalamannya, ia pernah bertemu dengan Dokter Ben Mboi, seorang dokter militer yang terkenal karena ikut terjun dengan pasukan baret merah (RPKAD) di Merauke pada operasi pembebasan Irian Barat. Dokter Ben Mboi menceritakan pengalamannya di dalam kompi Kapten Benny Moerdani yang ikut terjun dalam operasi tersebut.
Salah satu kisah yang paling mengesankan adalah ketika Dokter Ben Mboi menyaksikan Panglima Komando Mandala saat itu, Mayor Jenderal TNI Soeharto, memberikan sambutan kepada pasukan sebelum terjun di Irian Barat. Panglima Soeharto memberi tahu mereka bahwa kemungkinan lebih dari 50% dari pasukan tersebut tidak akan kembali. Meskipun demikian, tidak ada satupun yang ragu-ragu atau keluar dari barisan. Menurut Dokter Ben Mboi, jika mereka diberi waktu berpikir lebih lama, mungkin banyak di antara mereka yang ragu untuk terjun.
Selain itu, Dokter Ben Mboi juga memiliki kisah menarik setelah pensiun dari jabatannya sebagai gubernur. Bawahan dan stafnya baru menyadari bahwa ia tidak memiliki rumah, dan akhirnya menggalang dana untuk membangun rumah untuknya. Hal ini menunjukkan bahwa banyak prajurit yang mengabdikan seluruh karirnya untuk negara, namun tidak mendapatkan imbalan yang pantas setelah pensiun.
Prabowo mengambil pelajaran dari Dokter Ben Mboi bahwa sebagai pemimpin, kita harus mencintai rakyat dan menggunakan akal sehat. Hal ini menjadi pegangan penting baginya, bahwa pemimpin tidak hanya harus merasa bisa, tetapi juga harus bisa merasakan perasaan, penderitaan, dan kebutuhan orang lain.
Dari kisah yang telah disampaikan oleh Dokter Ben Mboi, Prabowo mengambil hikmah bahwa mencintai rakyat dan menggunakan akal sehat adalah dua hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.