berita harian terupdate prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Tiga Pria Mabuk Melakukan Kekerasan Terhadap Pegawai Alfamart hingga Babak Belur Karena Palak Uang Rp50 Ribu yang Tak Dikasih

Tiga Pria Mabuk Melakukan Kekerasan Terhadap Pegawai Alfamart hingga Babak Belur Karena Palak Uang Rp50 Ribu yang Tak Dikasih

Sabtu, 30 Desember 2023 – 04:20 WIB

Semarang – Tiga pria di Semarang, Jawa Tengah harus berurusan dengan hukum karena diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang pemuda yang bekerja di minimarket. Korban mengalami luka parah karena menolak memberikan uang Rp50 ribu saat dipalak.

Insiden penganiayaan terjadi di Jalan Sri Rejeki Utara, Kalibanteng Kidul, Semarang Barat Kota Semarang pada Rabu, 27 Desember 2023, sekitar pukul 23.40 WIB.

Kapolsek Semarang Barat, Kompol Andre Bachtiar mengatakan, korban bernama Musyafa Maulana (23) asal Wiradesa, Pekalongan. Wajah korban babak belur karena dihujani pukulan para pelaku.

Korban bekerja sebagai penjaga Alfamart di Kota Semarang. Dia menjadi korban pengeroyokan oleh tiga pemuda mabuk saat hendak pulang ke tempat kos di Jalan Sri Kuncoro, Semarang Barat.

“Modus operasinya pelaku melakukan kekerasan bersama-sama dengan cara memukul menggunakan tangan kosong. Menendang menggunakan kaki dan menginjak-injak,” kata Andre di kantornya, Jumat, 29 Desember 2023.

Dia menyebut tiga pelaku masing-masing bernama Haris (35), Galih (32), Himawan (35). Tiga pelaku berhasil diamankan polisi di rumah masing-masing pada Kamis, 28 Desember 2023. Andre menceritakan kronologi penganiayaan tersebut.

Korban ketika itu hendak pulang dari tempat kerja naik sepeda motor. Namun, di perjalanan, posisi jalan menuju tempat kos terkunci. Korban pun menghubungi pemilik kos untuk meminta kunci.

“Bapak kos menyampaikan kalau kunci ada di atas jendela. Kemudian korban mematikan motor dan jalan mengambil kuncinya. Sesampainya di portal, berusaha membuka gembok, tetapi tidak bisa,” ujarnya.

Tiga pelaku kemudian melintas mengendarai dua sepeda motor dan menyambangi korban. Kemudian, salah seorang pelaku turun dan berpura-pura membantu buka gembok portal. Setelah berhasil terbuka, pelaku minta uang imbalan namun ditolak korban.

“Pelaku meminta uang Rp50 ribu. Dari korban tidak memberikan, dan pelaku kemudian melakukan pemukulan bersama-sama,” ujarnya.

Korban yang takut lari untuk menyelamatkan diri. Namun, tiga pelaku mengejar sembari meneriaki maling. Korban saat lari juga sambil meneriaki begal ke pelaku dengan tujuan cari pertolongan warga.

“Korban lari terus sampai ke perempatan Abdulrahman Saleh, hingga masuk ke dalam Jalan Srirejeki, dan akhirnya berhasil dikejar pelaku,” jelasnya.

Korban yang ketakutan terus berlari agar selamat. Namun, kawanan pemabuk itu terus mengejar dan memukulinya.

“Dilakukan pemukulan lagi. Setelah itu korban lari lagi, dan dikejar lagi sampai di depan warteg. Dilakukan pemukulan lagi (pengeroyokan),” ungkapnya.

Warga yang mendengar keributan ini langsung melapor ke Polsek Semarang Barat. Setelah sampai lokasi, petugas melerai dan mengamankan korban.

Setelah dibawa ke Polsek Semarang Barat, korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Daerah Tugurejo untuk mendapatkan perawatan.

Adapun kawanan pelaku mendekam di balik jeruji ruang tahanan Mapolsek Semarang Barat. Atas perbuatanya, tiga pelaku dijerat pasal 170 KUHPidana, ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Sementara, tersangka Haris mengakui ikut memukuli korban berulang kali. Hal sama juga dikatakan tersangka Galih, dan Himawan yang bersama-sama menganiaya korban dan sempat meneriaki maling. “Saya minta uang untuk jasanya saja. Uang hanya untuk pegangan saja,” kata tersangka Haris. Laporan: Didiet Cordiaz-tvOne