Senin, 25 Desember 2023 – 18:59 WIB
VIVA Politik – Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono, merespons pernyataan dari Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar yang mengaitkan sikapnya yang menolak Ibukota Negara (IKN) Nusantara dengan memberikan contoh kota-kota di Pulau Kalimantan.
“Baca Juga: Timnas AMIN Pastikan Tak Akan Gunakan Singkatan Sulit untuk Jatuhkan Lawan Debat”
“Ada pihak yang hari ini merubah haluan dari setuju IKN jadi menolak IKN, dengan narasi skala prioritas. Memberikan contoh-contoh Kota di Kalimantan seperti Balikpapan, Banjarmasin dan Pontianak. Ini menurut kami keliru, karena masyarakat Kalimantan, terutama Kaltim, justru menyambut gembira Ibukota Republik di Kalimantan,” tegas Budisatrio, yang juga merupakan anggota DPR dari Daerah Pemilihan Kalimantan Timur, dilansir Senin, 25 Desember 2023.
Menurut Budisatrio, masyarakat Kalimantan sudah memahami makna dan semangat dari IKN, serta menyambut usaha pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang tidak lagi Jawa Sentris.
“Baca Juga: Banggar DPR Ultimatum Pemerintah soal Bengkaknya APBN untuk IKN, Swasta Masih 0”
“Kedepannya Kalimantan akan disebut sebagai pusat Indonesia. Tidak lagi disebut sebagai ‘daerah’. Ini hal besar, kebanggaan, simbol pemerataan yang mungkin belum dipahami jika masih berpandangan Jawa Sentris,” urainya.
Budisatrio menjelaskan, pembangunan IKN tidak bisa ditafsirkan sebagai pembangunan kota baru yang berdiri sendiri. Karena IKN akan memberikan dampak pembangunan dan kemajuan yang pesat juga di wilayah sekitar penyangganya sampai ke desa-desa.
“IKN dibangun dengan konsep smart forest city, yang mengusung konsep keberlanjutan. Dimana pembangunan infrastruktur dan pemenuhan hak dasar seperti pangan dan air akan menjadi prioritas. Ini membutuhkan dukungan dari wilayah sekitarnya. Pembangunan jalan antar desa dan kabupaten kota di sekitar IKN akan dikebut. Juga pembangunan sumber air dan penyediaan air bersih akan difokuskan ke daerah sekeliling IKN. Jadi jangan melihat IKN-nya saja,” jelasnya.
Jika Pasangan Prabowo-Gibran terpilih, lanjut Budisatrio, pihaknya akan memastikan program-program unggulan Prabowo Gibran akan membantu percepatan pembangunan wilayah penyangga IKN.
“Seperti program makan siang gratis, program swasembada air dan pangan, pembangunan sekolah dan rumah sakit unggulan di tiap kabupaten akan ikut memastikan bahwa wilayah Kalimantan akan tumbuh bersama pembangunan IKN,” tutur Budisatrio.
Menanggapi kritik terkait skala prioritas anggaran IKN, Budisatrio mengajak memikirkan IKN dengan konteks yang lebih besar.
“Sekali lagi, ini adalah jawaban dari harapan dan mimpi dari masyarakat di daerah-daerah. Jadi harus ada keberpihakan anggaran. Namun mesti diingat bahwa tidak semuanya akan menggunakan anggaran negara,” tegas politisi dari Partai Gerindra tersebut.
“Jadi sangat disayangkan jika kita memikirkan IKN hanya untuk kepentingan politik dalam konteks pemilihan saja. Hari ini IKN tidak lagi menjadi wacana, sudah memiliki kekuatan hukum dan sudah mulai direalisasi. Kami tentu berharap setelah Pemilu dilewati, kita kembali bersatu dan semua pihak yang dari awal mendukung semangat IKN akan ikut serta membangun IKN,” tutup Budisatrio.
Sebelumnya, calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengungkap alasannya dulu mendukung pembangunan IKN Nusantara namun kini berputar haluan.
Menurutnya, perubahan sikap itu setelah evaluasi, pihaknya yang menilai ada skala prioritas yang lebih utama dibandingkan dengan pembangunan IKN yang membutuhkan dana besar.
Hal itu ia katakan merespons pernyataan Gibran saat debat cawapres yang menyebut dirinya tidak konsisten terhadap IKN.