Senin, 4 Desember 2023 – 14:17 WIB
Jakarta – Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus, mengaku prihatin dengan adanya dugaan kebocoran data milik KPU RI yang mengakibatkan 204 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) bocor. Menurut dia, KPU harus berbenah diri.
“Baca Juga :
KPU Klaim Format Baru Debat Capres-Cawapres 2024 Tak Langgar UU
Jika benar dugaan kebocoran data ini, itu adalah sesuatu yang mengkhawatirkan. Kalau IT KPU bisa dijebol untuk mencuri DPT, maka hasil pemilu nantinya dikhawatirkan rentan dimanipulasi,” kata Guspardi dalam keterangan tertulis diterima, Senin, 4 Desember 2023.
Lebih lanjut, Guspardi mengaku heran data pribadi yang sifatnya rahasia dan berharga, bisa bocor di dunia maya. Padahal soal data DPT ini diklaim super sensitif.
Soal Polemik Debat Cawapres, Puan Maharani: Kita Ikuti Aturan yang Sudah Disepakati
Legislator Fraksi PAN ini juga menuntut KPU memiliki mekanisme pencegahan terkait perlindungan data pemilih. Termasuk metode yang digunakan dalam memproteksi kerahasiaan data tersebut.
“Jangan sampai kejadian peretasan justru menimbulkan perdebatan di masyarakat dan membuat kredibilitas KPU menjadi tercoreng. Sebagai pihak yang diberi amanah untuk penyelenggara pemilu, KPU harus memastikan keamanan data pemilih bisa terjaga dengan baik. Sehingga tidak bisa diretas oleh siapapun. KPU mesti menyelidiki dengan seksama dan mengumumkan hasil penyelidikannya kepada publik secara terbuka dan transparan,” imbuhnya.
KPU Bantah Hilangkan Debat Khusus Cawapres 2024
Masih dalam kaitan itu, KPU telah menggandeng tim dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri hingga Badan Intelijen Negara (BIN), untuk mendalami laporan terkait dugaan kebocoran data Pemilu 2024 di situs kpu.go.id.