Jumat, 3 November 2023 – 19:53 WIB
Jakarta – PT Vale Indonesia Tbk diwajibkan menjual sahamnya sebagai syarat untuk melanjutkan operasinya di Indonesia. Namun, Menteri BUMN sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Erick Thohir mengatakan, pembicaraan mengenai divestasi saham Vale Indonesia tersebut masih menghadapi kendala.
Saat ditanyai, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan bahwa halangan dalam divestasi saham Vale terkait dengan urusan bisnis antar perusahaan (business-to-business/B-to-B). Arifin mengatakan bahwa dari segi sektor mineral dan batubara, rencana divestasi saham Vale tidak lagi menghadapi masalah.
“Soal Vale ini, masih terhambat karena masalah B-to-B, business to business. Tapi dari sektor mineral dan batubara tidak ada masalah,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 3 November 2023.
Arifin menegaskan bahwa meskipun masalah B-to-B ini masih belum terselesaikan, proses diskusinya tetap berjalan. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan seberapa besar saham yang akan dilepas oleh Vale kepada MIND ID.
Arifin memastikan bahwa pihak Vale telah berjanji untuk tidak menjual saham dengan harga yang tinggi dalam divestasi ini. Dia akan memegang janji dari pihak Vale tersebut, yang akan direalisasikan saat divestasi saham dilakukan.
“Vale sudah mengatakan bahwa mereka tidak akan mematok harga tinggi, dan kita akan memegang janjinya,” ujar Arifin.
Namun, Arifin menyarankan untuk mengetahui lebih detail mengenai kemajuan divestasi saham Vale ini, harus ditanyakan kepada Kementerian BUMN.
“Mungkin perlu ditanyakan lebih lanjut ke Kementerian BUMN. Kami hanya bertanggung jawab dalam memonetisasi sumber daya alam dan memberi nilai tambah, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru,” kata Arifin.
