Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang mengantisipasi program robot yang berpotensi menjadi ancaman selama penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Robot adalah aplikasi perangkat lunak otomatis yang dapat melakukan tugas berulang melalui jaringan tanpa harus dioperasikan secara manual oleh manusia. Kementerian Kominfo telah berbicara dengan platform tersebut untuk menahan peluncuran aplikasi tersebut hingga setelah pemilu untuk membahasnya kembali.
Menurut Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, “Ada satu platform (bot) yang dapat menyebarkan informasi ke satu juta orang dalam sekali klik. Kami sudah berbicara dengan platform tersebut untuk menahan peluncuran aplikasi tersebut, nanti setelah pemilu kami akan melanjutkan diskusinya.”
Usman menekankan bahwa antisipasi terhadap bot harus dilakukan dengan menggunakan teknologi. Di satu sisi, Usman mengakui bahwa program bot juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Namun disisi lain, teknologi tersebut juga dapat digunakan untuk tujuan yang negatif. Oleh karena itu, penyebaran informasi yang terlalu masif perlu diantisipasi oleh Kominfo.
Kominfo juga berencana membuat regulasi terhadap kepemilikan platform bot agar penggunaannya terbatas. Menurut Usman, pemerintah, aparat keamanan, dan harganya harus mahal agar penggunaannya dapat disaring dengan baik. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran hoaks yang dapat mempengaruhi banyak orang.
Sumber: Viva News