berita harian terupdate prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Kisah ‘Ratu Kemiri’ Sebagai Istri Bupati Manggarai Terlibat dalam Kasus Jual Beli Proyek APDB

Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Heribertus Nabit menjadi sorotan setelah memecat 249 tenaga kesehatan non ASN sejak 1 April 2024.

Istri Heribertus Nabit, Meldiyanti Hagur Nabit juga pernah menjadi sorotan dan viral hingga diperiksa penyidik tindak pidana korupsi Polres Manggarai dalam kasus dugaan penyuapan proyek APBD yang dilaporkan oleh seorang kontraktor.

Isu dugaan jual-beli proyek mulai merebak sejak pertengahan 2022 atau pada tahun kedua kepemimpinan Heribertus Nabit.

Di tengah upaya untuk menepis kabar tersebut, seorang kontraktor bernama Adrianus Fridus membuat pengakuan terbuka yang mengusik nama baik Bupati Nabit dan istrinya, Meldiyanti.

Adrianus mengaku bahwa telah memberikan uang puluhan juta sebagai fee proyek sebesar 5%. Uang tersebut diminta oleh istri Bupati Nabit, Meldiyanti Hagur Nabit.

Dalam pengakuannya kepada media, Adrianus menyatakan bahwa Meldiyanti tidak bekerja sendirian, tetapi melibatkan beberapa orang terdekat Bupati, seperti ketua tim pemenangan Heri Nabit pada Pilkada Manggarai 2020, Wilibrodus Kengkeng, dan Tomi Ngocung, yang merupakan kakak ipar Meldianti dan donatur Heribertus Nabit saat pilkada.

Karena pengakuan Adrianus, Meldiyanti, Wilibrodus, Tomi Ngocung, dan seorang tenaga harian lepas Dinas PUPR bernama Rio Senta diperiksa oleh penyidik Tindak Pidana Korupsi Polres Manggarai.

Adrianus mengungkapkan praktik jual-beli proyek APBD sebelum lelang dilepas ke publik. Dia juga mengungkapkan bahwa uang yang diberikan telah dikembalikan setelah desakan darinya.

Penyelidikan kasus jual-beli proyek APBD Kabupaten Manggarai melibatkan Meldiyanti Hagur, istri Bupati Heribertus Nabit, akhirnya dihentikan karena kurangnya bukti yang cukup.

Bupati Nabit juga mengambil langkah untuk memecat 249 tenaga kesehatan non ASN yang mengadu kepada lembaga DPRD tanpa mekanisme yang berlaku.

Ratusan nakes mengadakan demo di kantor DPRD untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait nasib mereka. Mereka meminta kenaikan gaji dan pengangkatan tanpa tes menjadi ASN PPPK untuk nakes yang bekerja sebagai honorer di atas 5 tahun.

Meskipun hanya dalam Rapat Dengar Pendapat, Bupati menyatakan bahwa anak buahnya melanggar etika birokrasi. Dia juga menyatakan akan membatalkan surat perpanjangan bagi yang melakukan demo.

Demikianlah sebagian informasi mengenai kontroversi yang melibatkan Bupati Manggarai, Heribertus Nabit, dan istri serta tenaga terdekatnya.