berita harian terupdate prabowo subianto humanis, tegas, berani

Jenderal Pancho Villa – prabowo2024.net: Kisah Pahlawan yang Menginspirasi

Jenderal Pancho Villa – prabowo2024.net: Kisah Pahlawan yang Menginspirasi

Oleh Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto]

“Jenderal Pancho Villa, atau Fransisco Villa, lahir di Durango, Meksiko, pada tahun 1878. Pancho Villa merupakan pemimpin Revolusi Meksiko. Dia memimpin beberapa pertempuran yang termasuk Pertempuran pertama Ciudad Juárez, Pertempuran Zacateca, Pertempuran pertama Agua Prieta, Pertempuran pertama Nogales, Pertempuran Guerrero, dan Pertempuran Celaya.”

Francisco Villa menerima pendidikan dari sekolah gereja lokal, namun berhenti setelah ayahnya meninggal untuk membantu ibunya menjadi petani. Dia mengalami berbagai pekerjaan, mulai dari menjadi bandit, petani, tukang daging, tukang batu, hingga mandor untuk perusahaan kereta api Amerika Serikat.

Pada usia 16 tahun, dia pindah ke Chihuahua, tetapi segera kembali ke Durango untuk melacak dan membunuh seorang pemilik hacienda bernama Agustín López Negrete yang telah memperkosa saudara perempuannya.

Pada tahun 1910, pandangan Villa tentang bandit berubah setelah dia bertemu Abraham González, perwakilan lokal untuk calon presiden Francisco Madero, yang menentang kelanjutan pemerintahan Díaz. González meyakinkan Villa bahwa dia bisa berjuang untuk rakyat melalui tindakan banditnya. Pada tahun 1913, dia menjadi gubernur sementara Negara Bagian Chihuahua.

Taktik perang Villa dipelajari oleh Angkatan Darat Amerika Serikat. Dia juga membuat kontrak dengan Hollywood untuk merekam gerakannya dengan kompensasi 50% dari keuntungan yang dibayarkan kepadanya untuk mendukung Revolusi.

Pancho Villa meninggal pada 20 Juli 1923 setelah ditembak oleh musuhnya secara tersembunyi. Saat itu, dia sedang pergi mengunjungi Parral untuk mengambil kiriman emas dari bank lokal dan untuk membayar staf peternakan Canutillo-nya.

Salah satu karakteristik kepribadian Villa adalah obsesinya untuk mewujudkan keadilan bagi petani miskin yang tidak memiliki tanah di Meksiko, terutama di wilayah di utara Meksiko: Chihuahua, dan Durango. Obsesi dan kemampuan bertarungnya yang alami, juga keberaniannya mendorongnya untuk memimpin pasukan gerilya yang kuat yang bersekutu dengan pasukan Zapata di selatan.

Mereka kemudian bergabung untuk menyerang pasukan oligarki yang saat itu dipimpin oleh diktator Huerta. Pasukan gabungan Villa dan Zapata memimpin revolusi Meksiko dan mereka berhasil mengambil alih ibu kota, Mexico City. Villa dan Zapata ditawari untuk menjadi presiden setelah berhasil mengalahkan oligarki, namun keduanya menolak. Villa mengatakan, “Saya seorang pejuang bukan negarawan. Saya tidak cukup berpendidikan untuk menjadi presiden.”

Villa menolak tawaran tersebut karena merasa keterbatasan dirinya. Meskipun memiliki kekuatan militer, Villa menolak untuk menjadi presiden karena ingin seseorang yang lebih berkualitas dan berpendidikan daripada dia yang jadi presiden. Meski berasal dari keluarga miskin, sikapnya patut dijadikan contoh patriotisme dan keluhuran perjuangan.

Untuk para calon pemimpin Indonesia masa depan, persiapkanlah diri kalian dengan tidak pernah berhenti untuk belajar. Tingkatkan ilmu dan kemampuan kalian sehingga apapun profesi yang akan ditawarkan suatu saat nanti, kalian akan cukup jujur untuk mengatakan bahwa kalian mampu menjalankannya. Kita harus belajar dari kejujurannya.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pancho-villa/

Source link