Prabowo Subianto dalam bukunya “Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto” mengatakan bahwa kunci keberhasilan suatu bangsa adalah kepemimpinan. Di dalam tentara, terdapat sebuah adagium yang mengatakan bahwa tidak ada prajurit yang jelek, hanya ada komandan yang jelek. Hal ini menekankan pentingnya peran seorang komandan dalam menentukan kualitas seorang prajurit.
Prabowo Subianto juga mengutip adagium lain yang mengatakan bahwa seribu kambing yang dipimpin oleh seekor harimau akan mengaum semua, tetapi seribu harimau yang dipimpin oleh kambing akan embeeeek semua. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan yang kuat dalam memimpin sebuah kelompok.
Sebagai contoh kepemimpinan cerdas di masa penjajahan Nusantara, Prabowo Subianto menyebutkan kisah kepemimpinan Teuku Umar. Teuku Umar adalah seorang pejuang dari Aceh yang dikenal sebagai sosok yang cerdas, pemberani, dan keras. Ia memimpin perlawanan melawan penjajah Belanda dengan strategi dan kecerdikan yang luar biasa.
Pada usia muda, Teuku Umar sudah terlibat dalam perlawanan melawan penjajah Belanda. Ia bahkan berhasil menipu Belanda dengan “perang pura-pura” dan mengkhianati mereka dengan membawa pasukannya beserta senjata dan amunisi. Namun, perjuangan Teuku Umar akhirnya berakhir ketika ia gugur dalam pertempuran melawan tentara Belanda di pinggiran Kota Meulaboh.
Kisah kepemimpinan Teuku Umar menjadi contoh yang menginspirasi dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Meskipun gugur dalam pertempuran, Teuku Umar meninggalkan warisan kepemimpinan dan perjuangan yang patut dijadikan teladan bagi generasi-generasi selanjutnya. (Sumber: https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-teuku-umar/)