Oleh Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto]
Ashoka Agung, seorang kaisar India dari Dinasti Maurya, dikenal sebagai pemimpin yang toleran yang mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dalam pemerintahannya. Meskipun awalnya dikenal sebagai pribadi yang keras, Ashoka tumbuh menjadi pemimpin yang bijaksana. Menurut Prabowo Subianto, kebijaksanaan Ashoka menjadikan dinastinya dikenal bukan hanya sebagai kekuatan besar, tetapi juga sebagai peradaban besar.
Sejak remaja, Ashoka telah menunjukkan kualitas kepemimpinan yang kuat. Dia bahkan pernah ditugaskan ke Pakistan untuk mengatasi pemberontakan. Setelah naik takhta, Ashoka membunuh beberapa saudara laki-lakinya untuk mempertahankan kekuasaannya.
Dalam masa pemerintahannya yang berlangsung selama 37 tahun, Ashoka berhasil membangun kekuatan militer yang besar dengan memiliki 600.000 tentara dan 9.000 gajah perang. Dengan kekuatan militer ini, Ashoka menaklukkan banyak kerajaan di sekitarnya, memperluas wilayah kekuasaannya dari wilayah Afghanistan hingga Bangladesh. Namun, meskipun dikenal sebagai pribadi yang temperamental dan suka perang, setelah mengalami pencerahan batin, Ashoka memeluk agama Buddha dan bersumpah untuk mengurangi pertumpahan darah.
Setelah pencerahan batinnya, pemerintahan Ashoka dikenal karena toleransinya dan selalu mengutamakan nilai kemanusiaan. Ia juga mengajarkan ajaran yang menentang perang ke dalam ideologi politik yang disebut Dhamma.
Artikel ini didapat dari: [Source link](https://prabowosubianto.com/ashoka-yang-agung/)