Pada Jumat, 5 September 2025, Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, melakukan kunjungan ke Universitas Islam Bandung (Unisba) untuk menindaklanjuti insiden kericuhan beserta penembakan gas air mata di area kampus beberapa hari sebelumnya. Tujuan dari kunjungan Pigai adalah untuk memastikan bahwa aktivitas akademik di Unisba dapat berjalan normal dan juga untuk melihat langsung kondisi pasca-kericuhan yang mengganggu ketertiban kampus.
Selama kunjungannya, Pigai menekankan pentingnya menjaga kebebasan akademik sebagai bagian dari hak asasi yang harus dilindungi, bahkan dalam situasi genting. Pigai menyatakan bahwa kehadiran mereka di Unisba adalah untuk memantau kondisi terbaru dan memastikan bahwa hak-hak mahasiswa dan civitas akademik tetap terlindungi.
Meskipun ditanya tentang dugaan pelanggaran HAM dalam insiden tersebut, Pigai memilih untuk tidak memberikan komentar rinci saat ini. Dia menjelaskan bahwa pihaknya masih mengumpulkan data dan akan melakukan kajian lebih lanjut sebelum mengambil sikap resmi. Terjadi ketegangan di kampus Unisba beberapa hari sebelumnya yang berujung pada kericuhan antara aparat dan mahasiswa, dengan aparat dilaporkan menembakkan gas air mata ke dalam area kampus.
Menteri Pigai berharap bahwa situasi di Unisba dapat segera pulih dan semua pihak dapat menahan diri sambil menunggu hasil investigasi lebih lanjut. Saat ini, pihak terkait masih dalam tahap observasi dan pendalaman informasi tanpa ingin berspekulasi. Semua harapan diarahkan agar situasi di Unisba dapat kembali kondusif dan aman untuk semua pihak yang terlibat.
