Virus Hanta atau hantavirus merupakan virus yang ditularkan dari hewan ke manusia, terutama melalui rodensia seperti tikus dan mencit. Di Indonesia, virus Hanta dapat menyebabkan sindrom Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) yang serius, dengan gejala demam berdarah dan gangguan ginjal. Penyakit ini membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Reservoir utama hantavirus di Indonesia adalah berbagai jenis tikus seperti tikus got, mencit rumah, dan tikus ladang. Virus ini dapat menular ke manusia melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan air liur, urine, atau kotoran tikus yang terinfeksi. Penularan terjadi ketika manusia menghirup partikel virus yang berasal dari tikus terinfeksi atau melalui gigitan tikus.
Infeksi hantavirus dapat menyebabkan dua sindrom utama, yaitu HFRS (Ginjal & Demam Berdarah) dan HPS (Paru-paru/Cariopulmonal). Gejala awal dari kedua sindrom ini mirip dengan flu namun dapat berkembang menjadi kondisi serius seperti gangguan ginjal atau gangguan pernapasan yang mematikan. Pencegahan penting dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, mengontrol populasi tikus, dan menggunakan perlindungan pribadi saat kontak dengan hewan yang berpotensi membawa virus hantavirus.
Meskipun belum ada antivirus atau vaksin khusus untuk hantavirus, perawatan suportif intensif seperti pemberian oksigen tambahan, cairan intravena, atau teknik lanjutan seperti ECMO dapat membantu mengatasi komplikasi. Pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk menghindari infeksi hantavirus. Deteksi dini dan penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat membahayakan jiwa.