Berita  

Pelaku Kekerasan Seksual Perempuan dan Anak: Waspada Terhadap Tokoh Keagamaan

Sorotan terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi fokus Ikatan Istri Fraksi Partai Golkar (IIFPG). Masalah tersebut dianggap perlu segera diatasi bersama melalui talkshow bertajuk ‘Perempuan dan Anak; Ketika Kekerasan Tersembunyi di Balik Sosok Tak Terduga’. Para pembina IIFPG, seperti Sri Suparni Bahlil, menyoroti maraknya kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Indonesia, yang meresahkan banyak masyarakat. Mereka mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu menangani persoalan tersebut.

Ketua IIFPG, Luluk Maknuniah Sarmuji, juga menegaskan pentingnya menanggulangi kekerasan seksual, terutama yang dilakukan oleh tokoh agama. Menurutnya, penting bagi negara untuk memajukan perempuan dan anak sebagai modal pembangunan yang utama. Ratih Ibrahim, seorang psikolog, menekankan bahwa kekerasan dalam segala bentuknya tidak dapat ditoleransi, baik secara fisik maupun verbal. Informasi dari Dian Sasmita, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), menunjukkan bahwa setiap jam ada dua anak yang menjadi korban kekerasan, menyoroti kekurangan dalam perlindungan anak.

Atalia Praratya, anggota Komisi VIII DPR RI, menyoroti maraknya kasus kekerasan seksual perempuan dan anak di Jawa Barat, termasuk kasus pelecehan yang dilakukan oleh anggota PPDS. Dia mendesak pemerintah untuk menyosialisasikan undang-undang yang ada guna mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Semua informasi ini menjadi perhatian serius Ikatan Istri Fraksi Partai Golkar (IIFPG) untuk membantu mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia secara menyeluruh.

Source link

Exit mobile version