Porsche mengalami tantangan berat saat ini dengan penurunan penjualan, tarif tinggi, dan persaingan ketat mobil listrik di Cina. Dalam sebuah laporan baru dari Automotive News, disebutkan bahwa strategi elektrifikasi yang agresif namun kurang fleksibel menjadi penyebab utama masalah ini. Porsche telah memotong pekerjaan penelitian dan manufaktur di Jerman serta memangkas target pendapatan penjualan tahun 2025 karena adopsi baterai listrik terlambat dari jadwal.
Menurut analis Fabio Hölscher, Porsche perlu mengambil pendekatan produksi yang lebih fleksibel seperti BMW untuk menyesuaikan diri lebih cepat terhadap pergeseran tren permintaan. Selain itu, masalah besar juga berasal dari pasar Cina yang menurun dan persaingan mobil listrik performa yang semakin intens di sana.
Meskipun Porsche memiliki ekuitas merek yang kuat, tantangan yang dihadapi oleh perusahaan ini memerlukan perubahan cepat. Dengan melakukan restrukturisasi tim eksekutif dan terus berinovasi dalam mobil listrik generasi berikutnya, Porsche memiliki peluang untuk berkembang di tengah kondisi pasar yang sulit. Namun, perlu kehati-hatian mengingat tantangan yang dihadapi berdasarkan elektrifikasi, persaingan Cina, dan iklim ekonomi yang tidak menentu.