Seorang bocah perempuan yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, menjadi korban perkosaan oleh kakek dan ayah tirinya sendiri. Awalnya, kejadian ini terungkap saat guru korban memberitahu ayah korban bahwa korban mengalami perubahan perilaku di sekolah. Korban yang dulunya siswa berprestasi dan aktif, menjadi pemurung dan tidak mengerjakan tugas, sehingga nilai akademisnya pun menurun drastis.
Setelah dijemput oleh ayahnya, korban menceritakan bahwa dia telah disetubuhi oleh ayah tirinya dan kakeknya. Dalam penanganan kasus ini, Satreskrim Polres HSS bersama Unit Jatanras berhasil mengamankan kedua pelaku, yaitu ayah tiri berinisial ANR dan kakek berinisial THD. Berdasarkan hasil penyelidikan, THD telah melakukan aksi bejat tersebut sebanyak enam kali dalam rentang waktu dua tahun, sementara ANR melakukannya tiga kali karena ketergantungan pada konten porno.
Kedua tersangka saat ini tengah menjalani proses hukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Kakek korban bisa dihukum maksimal 15 tahun penjara, sedangkan ayah tirinya akan mendapat hukuman tambahan sepertiganya karena dianggap sebagai wali asuh. Kasus ini disangkakan secara hukum sesuai dengan Pasal-pasal yang bersangkutan tentang perlindungan anak. Semoga kasus ini dapat memberikan pelajaran kepada masyarakat tentang pentingnya melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan seksual.
